Mabes Polri Gerebek Diskotek Akasaka
Usai Ditemukan 19 Ribu Ekstasi di Akasaka Music Club, Bos dan Pemilik Saham Akhirnya Angkat Bicara
Dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (8/6/2017), bos pemilik saham di Akasaka ini mengaku
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
"Ada yang di dalam dan ada yang di luar berjaganya. Kami dibagi dua sif oleh pimpinan," ujar angota Sabhara yang namanya minta tidak ditulis itu.
Menurut Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, penjagaan ketat Akasaka dilakukan untuk memastikan tempat kejadian perkara pasca penangkapan tidak tersentuh oleh orang lain.
Dalam artian, Polda Bali tidak ingin TKP diotak-atik oleh tangan-tangan usil orang yang tak berwenang.
Katanya, penjagaan yang masih dilakukan sampai saat ini hanya untuk menjaga status quo di tempat kejadian perkara yakni Akasaka Club.
"Penjagaan yang kami lakukan untuk menjaga status quo, agar TKP tidak rusak," jelasnya saat ditemui di Mapolda Bali, Denpasar, Rabu (7/6/2017).
Status quo yang diberikan pihak kepolisian lantaran proses olah TKP dan pengembangan masih dilakukan hingga saat ini oleh Mabes Polri.
Mantan Kabag Binkar SDM Polda Bali ini mengatakan personel yang dikerahkan dalam menjaga Akasaka sebanyak 25 anggota.
"Iya kami mengerahkan 25 personel dan dua mobil rantis dalam menjaga TKP pasca penangkapan," jelasnya.
Tapi, dia belum bisa memastikan sampai kapan Polda Bali melakukan penjagaan di Akasaka.
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mabes Polri,” ujarnya.
Hingga waktu yang belum ditentukan, Akasaka ditutup sementara, bahkan karyawan yang biasanya bekerja sehari-hari di sana tidak diizinkan masuk. Hanya aparat yang berwenang yang diperbolehkan masuk.
Police line juga masih membentang di depan pintu masuk Akasaka.
Kehadiran aparat yang berjaga di Akasaka, terkadang menjadi pusat perhatian pengendara yang melintas di kawasan Simpang Enam Teuku Umar. (*)