Mobil APV Terjun ke Danau Batur
Warga Terunyan akan Nyucian Segara Pasca Mobil APV Tenggelam di Dasar Danau Batur
Upacara mecaru itu digelar setelah kejadian mobil APV tenggelam di dasar danau yang menewaskan tiga orang, Senin (17/7/2017) lalu.
"Sebelum adanya jalan di Desa Terunyan dulunya masyarakat setempat lebih sering menggunakan media danau untuk membawa berbagai kebutuhan pokok yang akan dijual. Dampaknya, harga kebutuhan pokok naik hingga tiga kali lipat," jelasnya.
Karena dampak yang begitu besar dari belum adanya akses jalan, hingga dicap sebagai desa terisolir, maka masyarakat desa Terunyan berkeinginan kuat agar ada aksen jalan yang bisa dilalui kendaraan.
Keinginan untuk memilki jalan yang bisa menghubungkan masyarakat Desa Terunyan dengan desa tetangga (Desa Buahan dan Desa Kedisan), akhirnya terkabul seiring turunnya bantuan hibah Rp 1,3 miliar dari mantan Gubernur Bali, I Dewa Gede Bratha tahun 2007.
"Dana itu digunakan untuk pembuatan badan jalan baru yakni dari jalan setapak selebar 1 meter, dilebarkan menjadi 6 meter agar dapat dilalui kendaraan. Dana tersebut juga digunakan untuk pembuatan dinding penahan tanah (DPT) di beberapa titik serta pengaspalan," ujar Soma yang saat itu bertugas sebagai pengawas kegiatan.
Lanjutnya, meskipun ruas jalan itu baru menggunakan space lapen (tidak di-hotmix), pihaknya sempat mengusulkan agar ruas jalan di wilayah tersebut mendapatkan hotmix.
Hanya saja, saat pelelangan, pihak rekanan tidak ada yang berani mengambil ruas jalan sepanjang hampir 5 kilometer itu karena arealnya yang terjal.
Evakuasi APV
Pasca evakuasi korban kecelakaan pada hari Selasa (18/7/2017), SatLantas Polres Bangli melakukan evakuasi mobil APV yang ditumpangi oleh korban kecelakaan, ke dalam truk, Rabu (19/7/2017).
Proses tersebut memakan waktu hingga 2 jam.
Latif, buruh yang membantu evakuasi, mengatakan, bersama dua rekannya, mereka mengeluarkan mobil bekas kecelakaan yang dimasukkan ke dalam bak truk pasir berwarna putih-biru.
Terkait kesulitan evakuasi, kata pria berumur 27 tahun ini, prosesnya sempat terhambat lantaran ban mobil dalam posisi pecah, sehingga sempat macet dan susah jalan ketika dikerek menggunakan katrol.
Ketika akan memasukkan ke dalam bak truk, tidak ada ruang antara penyokan pada body mobil dan bak pada truk.
"Akhirnya kami paksa biar biasa masuk mobilnya. Ini masuk saja sudah susah, keluar pun juga susah," ucap pria asal Banyuwangi, Jawa Timur ini.
Kasat Lantas Polres Bangli, AKP I Gusti Ayu Udayani Addi mengatakan, proses evakuasi sebenarnya sudah dilakukan ketika mobil berhasil diangkat dari Danau Batur pada Selasa lalu.
Namun untuk memasukkan ke dalam truk, pihaknya sempat kesulitan lantaran jarak antara bak truk dengan mobil terlalu tinggi.