6 Fakta Jambret Pakai Jimat Semar Mesem di Gianyar, Alat Vitalnya Ditetesi Cairan Mendidih?
Pria ini ditangkap dan dijebloskan ke penjara oleh anggota Polres Gianyar dengan dugaan sebagai pelaku penjambretan terhadap ibu-ibu di
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
"Nah anehnya lagi, karena laporan korban bilang bahwa memakai vespa hitam, itu yang dijadikan pedoman oleh polisi. Polisi tidak mengetahui berapa plat nomor motor pelaku yang mencuri dan motor adik saya. Artinya, dari rekaman CCTV, tidak diketahui berapa plat nomornya," tegasnya.
4. Ngaku adiknya disiksa dengan tidak manusiawi
Menurut Udin, adiknya kemudian disiksa dengan tidak manusiawi oleh anggota Polres Gianyar.
Proses penyiksaan oleh polisi, kata dia, tidak mengedepankan proses praduga tak bersalah terhadap seorang terduga pelaku.
"Adik saya disika bertubi-tubi. Saat saya jenguk dia mengalami kesakitan. Ada luka lecet di dada kanan, karena dipukul selang air. Di bawah dada tengah ada luka bekas tendangan sepatu," kata Udin.
5. Ini dugaan yang paling parah
"Tak hanya itu, di pergelangan tangan juga lecet karena borgol. Yang paling parah di alat vital adik saya, ada luka bakar karena ditetesi suntikan sapi (dari plastik) yang dibakar di kemaluannya," imbuhnya.
Siksaan demi siksaan itu, sambung Udin, dikarenakan adiknya tidak mengaku telah melakukan penjambretan.
Akhirnya karena tidak kuat tetesan cairan mendidih dari plastik yang dibakar di alat vitalnya, ia pun mengakui dua perbuatan di dua TKP supaya tidak terkena siksaan.
Udin pun menyesalkan tim buser yang diperkiran berjumlah delapan orang itu seakan enggan mendalami sebuah kasus.
Sudah tidak memiliki bukti permulaan yang cukup, malah melakukan penyiksaan.
Anehnya lagi, adiknya juga disuruh mengakui beberapa TKP pencurian dan perampasan, padahal tidak pernah melakukannya.
Udin menambahkan, adiknya sempat dipaksa untuk berobat ke dokter atas bekas siksaan yang dialaminya.
Bahkan, polisi yang melakukan penyiksaan datang ke sel dan meminta maaf satu per satu.
"Adik saya menolak untuk disembuhkan. Ia meminta ada laporan di Propam Polda Bali. Tapi, kami dari keluarga akan melakukan tuntutan atas tindakan anggota Polres Gianyar," bebernya.