HUT Kemerdekaan RI

Nah, Bagus Persatuannya kalau Begini! Para Mantan Presiden Kompak Hadiri Upacara Kemerdekaan

Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para tamu undangan yang hadir memakai baju adat dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

ANTARA FOTO/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) dan Wapres Jusuf Kalla (keempat kanan) berfoto bersama (dari kiri) mantan Presiden BJ Habibie, Iriana Joko Widodo, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Mufidah Jusuf Kalla, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono usai upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI dengan mengenakan busana adat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/8/2017). 

Mursid (15), seorang warga adat Badui yang mengenakan busana serba hitam, mengaku baru pertama kalinya ia menginjakkan kakinya di Istana Merdeka.

"Baru pertama kalinya ke Istana. Ternyata enggak pakai alas kaki enggak apa-apa, boleh masuk," kata Mursid.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto menilai pertemuan SBY-Megawati sebagai sesuatu yang sangat baik. Menurutnya, pertemuan tersebut juga menjadi bukti bahwa kepemimpinan Jokowi membawa semangat persatuan.

"SBY dan Megawati hadir, ini merupakan hal yang sangat baik. Hal ini menunjukkan kepemimpinan Pak Jokowi adalah pemimpin yang menyatukan dan membawa semangat persatuan," ungkap Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2017) siang.

Hasto menambahkan, kehadiran para mantan Presiden di Istana Merdeka menjadi teladan bagi semua.

Terlebih, sambung Hasto, para pemimpin bangsa harus memberi teladan dalam menggelorakan semangat persatuan.

"Ini merupakan momentum bangsa Indonesia, sehingga detik‑detik proklamasi dimaknai para pemimpin bangsa dengan bergandengan tangan untuk Indonesia Raya," sambung Hasto.

Hasto tak mau mengaitkan pertemuan SBY dan Megawati sebagai rencana menghadapi Pemilu 2019. "Ini tidak bisa dimaknai dalam perspektif politik untuk Pemilu 2019. Ini semua adalah semangat Merah Putih untuk bergandengan tangan dengan seluruh seluruh aspek bangsa,” kata Hasto.

Sedangkan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Edhie Baskoro Yudhono atau Ibas, menilai pertemuan SBY dan Megawati merupakan hal biasa.

Saat ditanya oleh sejumlah wartawan mengenai pendapatnya terkait pertemuan itu, Ibas menuturkan bahwa hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan.

Menurut Ibas, sebagai tokoh bangsa, SBY sering kali bertemu dengan semua tokoh nasional dan masyarakat biasa. Bahkan tidak jarang SBY juga menggelar pertemuan yang tidak diketahui oleh media massa.

"Entah itu forum seperti ini atau forum-forum yang tidak terkupas oleh media. Pertemuan-pertemuan itu tentu untuk silaturahim, membangun kebersamaan, memberikan kontribusi yang baik bagi bangsa," kata Ibas saat menghadiri HUT RI ke-72 Fraksi Partai demokrat DPR RI di lapangan Puri Cikeas, Desa Nagrag, Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/8/2017).

Sementara itu, Kolonel Pnb M. Yani Amirullah didapuk menjadi Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI.

Pria kelahiran Semarang, 5 Mei 1972 ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1995.

Saat ini ia menjabat sebagai Komandan Wing Udara 7 Pangkalan Udara (Lanud) Supadio.

Adapun bertindak sebagai Komandan Kompi Paskibraka ialah Kapten Inf Priya Firmansyah. Saat ini pria kelahiran Sorong, 12 Oktober 1985 tersebut bertugas sebagai Dankipan B Raiders 300 Kodam III/Siliwangi.

Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 2008.

Sementara Fariza Putri Salsabila, siswi SMA Negeri 1 Kota Blitar, Jawa Timur, terpilih sebagai pembawa baki Bendera Sang Saka Merah Putih pada upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan kemarin.(tribunnews/kps/ric)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved