Gunung Agung Terkini
AWAS, Gunung Agung Tertutup Awan Tebal dan Turun Rintik Hujan, Binatang Turun ke Lereng Gunung
Sejumlah binatang yang selama ini hidup di kawasan puncak Gunung Agung dikabarkan sudah mulai turun ke lereng gunung.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Kasbani menambahkan, magma terus naik ke permukaan. Asap kawah mulai naik ke atas, dan menutupi gunung agung.
“Sekarang masih tinggi-tingginya (gempa). Setiap hari aktivitasnya lebih tinggi dibanding hari sebelumnya. Sejak ditetapkan level II (Waspada) tanggal 14 September, jumlah gempa puluhan. Saat meningkat ke Siaga, jumlah gempa naik hingga ratusan kali,” katanya.
Seperti diketahui, energi yang dihasilkan dari aktivitas magma di bawah kawah Gunung Agung cukup tinggi.
Itu bisa diprediksi dari jarak waktu letusan pada 54 tahun silam, dari tahun 1963.
Karakter Gunung Agung sangat eksplosif, berbeda dengan gunung berapi lainnya yang berada di Indonesia.
Dilihat dari frekuensi gempa serta kekuatan amplitudo, perubahannya begitu cepat dan meningkat begitu tajam.
Perubahan yang ditunjukkan Gunung Agung sangat berpotensi ke arah letusan.
"Tapi belum bisa dipastikan kapan terjadi letusan. Petugas akan terus membaca tanda-tanda dari gunung," tandas Kasbani.
Tanda dari Binatang
Sementara itu, sejumlah binatang yang selama ini hidup di kawasan puncak Gunung Agung dikabarkan sudah mulai turun ke lereng gunung.
Binatang-binatang tersebut masuk ke pemukiman warga.
Bendesa Adat Sogra, Kecamatan Selat, Jro Mangku Wayan Sukra, mengatakan binatang seperti monyet dan ular sudah mulai keluar sejak tiga hari lalu.
"Mungkin kepanasan di atas Gunung Agung,” kata Jro Mangku Sukra, Jumat (22/9/2017).
Pria yang juga Panglingsir Pura Pasar Agung, Desa Adat Sogra, ini menjelaskan, turunnya binatang dari puncak gunung merupakan tanda akan terjadi erupsi.
Biasanya antara 1-3 bulan sebelum erupsi, katanya, hewan di gunung turun dan masuk ke rumah warga.