Gunung Agung Terkini
PENTING! Tindakan Yang Harus Dilakukan Bila Gunung Agung Meletus
Gunung meletus biasanya membawa dampak seperti adanya aliran lava, awan panas, gas beracun, lahar yang semuanya berbahaya
Penulis: Eviera Paramita Sandi | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status AWAS pada Gunung Agung seiring adanya peningkatan aktivitas yang nyata pada (22/9/2017).
Peristiwa gunung meletus tak hanya sekali terjadi di Indonesia, dari sana kita perlu memahami bagaimana seharusnya menghadapi peristiwa ini.
Gunung meletus biasanya membawa dampak seperti adanya aliran lava, awan panas, gas beracun, lahar yang semuanya berbahaya bagi makhluk hidup di sekitarnya.
Baca: VIDEO TERKINI Gunung Agung Dari Desa Budakeling Karangasem, Perhatikan Menit Ke-12!
Berikut ini Tribun Bali akan membagikan apa saja yang harus dilakukan apabila Gunung Agung benar-benar akan meletus.
Baca: CATAT! Inilah Nomor Telepon Yang Bisa Dihubungi Saat Keadaan Darurat Gunung Agung
Baca: Magma Gunung Agung Naik, Ada Potensi Meletus, Segera Siapkan 12 Hal Ini Untuk Antisipasi Hal Buruk!
Mengingat gunung Agung kini sudah dalam fase kritis dan bisa meletus kapan saja.
Melansir sosialisasi dari BNPB Pusdalops Provinsi Bali, hal-hal ini perlu kita ketahui dan lakukan :
SELAMA LETUSAN TERJADI
1. Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan. Tidak berada di lembah maupun daerah aliran sungai.
2. Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari api letusan gunungapi
3. Jangan memakai lensa kontak.
4. Gunakan masker atau kain basah untuk menutup hidung dan mulut.
5. Kenakan pakaian tertutup seperti baju lengan panjang, celana panjang dan topi.
SETELAH LETUSAN TERJADI
1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
2. Hindari mengendarai kendaraan bermotor di wilayah yang terkena hujan abu vulkanik, sebab bisa merusak mesin, perseneling, rem hingga pengapian.
3. Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik, sebab beratnya bisa merusak hingga merobohkan atap rumah dan bangunan.
Gempa Meningkat 16 Kali Selama 12 Jam Terakhir
Sejak pukul 06.00 wita sampai pukul 07.30 wita, Kamis (28/9/2017), puncak Gunung Agung sempat beberapa kali mengeluarkan asap putih.
Gunung terbesar di Bali ini memang sudah rutin mengeluarkan asap putih (Solfatara) sejak Sabtu (23/9/2017) pekan lalu.
Dari rilis yang diterima Tribun Bali, kondisi Gunung Agung sesuai hasil analisa periode 00.00-06.00 wita, masih level IV atau berstatus "awas".
Aktivitas vulkanik di dalam Gunung Agung pun masih terus mengalami peningkatan.
Hal ini terbukti dari intensitas gempa yang terjadi di dalam tubuh Gunung Agung.
Dari data yang dihimpun di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, sejak pukul 00.00-06.00 wita, terjadi 75 gempa vulkanik dalam.
Selain itu, 51 gempa vulkanik dangkal, dan 3 gempa tektonik lokal.
Dari jumlah gempa itu, yang bisa dirasakan oleh masyarakat sebanyak 1 kali dengan skala II.
Jika diakumulasikan, jumlah total gempa yang terjadi di dalam tubuh Gunung Agung 6 jam terakhir sebanyak 129 kali.
Sedangkan, pada periode 18.00-24.00 wita sebelumnya, total gempa yang tercatat sebanyak 113 kali.
Itu artinya, ada kenaikan kuantitas gempa yakni sebanyak 16 kali selama 12 jam terakhir. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/gunung-agung_20170928_122414.jpg)