Gunung Agung Terkini

Pusat Vulkanologi: Kemungkinan Gunung Agung Meletus Lebih Tinggi Dibandingkan Tak Meletus

Gempa vulkanik diperkirakan berada di bawah kawah hingga kedalaman 20 km dari puncak Gunung Agung

Penulis: Putu Candra | Editor: Aloisius H Manggol
earthexplorer.usgs.gov
Gambaran puncak Gunung Agung berdasarkan citra satelit earthexplorer. 

TRIBUNBALI.COM, AMLAPURA- Gempa vulkanik Gunung Agung yang tercatat oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM masih menunjukkan jumlah yang tinggi.

Gempa-gempa ini mengindikasikan adanya peretakkan batuan di dalam tubuh gunungapi yang disebabkan oleh pergerakan magma.

Berdasarkan rilis PVMBG yang diterima Tribun Bali, perhitungan magnitudo gempa menunjukkan besaran yang terus meningkat.

Baca: Pengungsi di Luar Zona Bahaya Gunung Agung Diimbau Kembali ke Rumah

Magnitudo gempa terbesar selama masa krisis ini adalah gempa dengan magnitudo 4.3 SR pada tanggal 27 September 2017 pukul 13:12 WITA.

Akhir-akhir ini gempa semakin sering dirasakan oleh masyarakat di sekitar Gunung Agung dan Batur, dan beberapa gempa terbesar bahkan dapat dirasakan di daerah Denpasar dan Kuta.

Baca: TERKINI: Retakan Kawah Gunung Agung Kian Meluas, Indikasi Terjadi Gempa Tremor

Gempa vulkanik diperkirakan berada di bawah kawah hingga kedalaman 20 km dari puncak Gunung Agung.

Dengan kondisi data pemantauan pada saat ini, probabilitas (kemungkinan, red) untuk terjadi letusan masih lebih tinggi daripada probabilitas untuk tidak terjadi letusan.

Namun demikian, probabilitas letusan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada data pemantauan terkini.

Jika terjadi letusan, kemungkinan besar akan diawali dengan letusan kecil namun juga memungkinkan untuk diikuti oleh letusan yang lebih besar.

Besarnya letusan tidak bisa ditentukan dengan pasti.

Tanggal dan waktu pasti letusan tidak dapat diprediksi.

Namun demikian, PVMBG akan mengeluarkan peringatan saat kondisi berubah dan/atau jika teramati kecenderungan yang lebih tinggi untuk terjadi letusan.

Berdasarkan penginderaan jauh satelit, terdeteksi adanya emisi asap putih (uap) dan area panas yang baru di kawah puncak Gunung Agung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved