Gunung Agung Terkini
Gunung Agung Dan Karakter Misterius Yang Berbeda Dengan Gunung Lainnya
Gunung Agung lebih susah diprediksi dan aktivitas vulkaniknya tidak dapat diputuskan secara cepat
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Oleh : Devy Kamil Syahbana, Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung api Wilayah Timur PVMBG
TRIBUN-BALI.COM - Umumnya gunung api di Indonesia mimiliki karakter yang berbeda-beda dan memiliki keunikan tersendiri.
Demikian pula halnya dengan Gunung Agung.
Bahkan dari pandangan beberapa ahli vulkanologi, Gunung Agung termasuk gunung yang misterius karena belum ada dokumentasi secara rinci yang menggambarkan bagaimana fase Gunung Agung sebelum meletus.
Saat letusan terakhir Gunung Agung tahun 1963 silam, belum ada alat yang bisa memberikan gambaran pada kita bagaimana karakter atau fase Gunung Agung sebelum erupsi.
Para ahli vulkanologi saat itu datang ke Bali ketika Gunung Agung telah mengalami erupsi.
Mereka melakukan wawancara pada warga dan pemetaan dampak erupsi.
Jadi status Awas Gunung Agung tahun ini merupakan hal yang bersejarah dan penting bagi para ahli vulkanologi untuk mempelajari karakter Gunung Agung.

Karakter Gunung Agung memiliki karakter yang berbeda dibandingkan gunung api di lainnya di Indonesia.
Gunung Agung lebih susah diprediksi dan aktivitas vulkaniknya tidak dapat diputuskan secara cepat
Kita biasanya bisa baca situasi dari fluktuasi gempa vulkaniknya. Gunung Agung fluktuasinya di angka rata-rata 600 kali sampai 900 kali gempa per harinya, tapi belum mengalami erupsi.
Ini yang cukup membingungkan.

Rata-rata gunung api lain di Indonesia mengalami erupsi setelah mengalami 200 sampai 300 kali gempa.
Gunung Soputan di Sulawesi Utara sebelum mengalami erupsi hanya mengalami gempa puluhan kali.
Namun, setelah meletus barulah gempanya mencapai ratusan dan ribuan kali.