Gunung Agung Terkini
Terkini, Aktivitas Vulkanik Gunung Agung Meninggi, Masyarakat di Radius Ini Diminta Segera Mengungsi
Ia pun meminta semua masyarakat waspada akan bahaya erupsi Gunung Agung yang lebih besar terjadi.
Bahkan magma dengan volume signifikan telah berada di permukaan kawah gunung.
Hal ini dikatakan Kasubid Mitigasi Bencana Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil.
Menurut dia, berdasarkan citra satelit NASA Modis, terdapat anomali termal Gunung Agung.
Kondisi ini terlihat pada Senin (27/11/2017) malam.
"Satelit NASA Modis mendeteksi adanya anomali termal pertama Gunung Agung 70 megawatt, Hal ini menandakan magma dengan jumlah signifikan telah berada di puncak kawah," kata Devy pada Selasa (28/11/2017).
Sementara itu, saat ditemui di Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Kabid Mitigasi PVMBG I Gede Suantika mengatakan, citra satelit tersebut semacam konfirmasi satelit bahwa benar ada sinar api dari kawah gunung. Secara visual, sinar tersebut dapat dilihat dari pos pantau saat malam.
Dia mengatakan, sinar yang terlihat merupakan pantulan cahaya lava dengan kolom abu.
Walau sudah berada di permukaan, lava belum meluber keluar kawah. Menurut dia, jika meluber, akan bisa dilihat dengan mata telanjang.
"Ini belum meleleh sampai ke bawah. Kalaupun meleleh, semua bisa melihat," kata Suantika.
Sebelumnya diberitakan, lubang atau pipa magma baru muncul di kawah Gunung Agung, Karangasem, Bali.
Kasubid Mitigas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika mengatakan, kehadiran lubang baru itu ditandai dengan munculnya asap kelabu dari puncak gunung.
"Lubang baru inilah yang menyemburkan asap dengan warna berbeda," kata Suantika, Selasa (28/11/2017).
Adanya perbedaan warna asap ini terpantau beberapa hari terakhir.
Munculnya lubang baru berbarengan dengan letusan beruntun yang terjadi terus menerus.
Munculnya asap kelabu ini juga dibarengi dengan percikan api yang terlihat jelas pada malam hari.