Mantan Polisi Ditemukan Tewas
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Aiptu Made Suanda, Saksi Beberkan Ini
GN sendiri sudah bercerai dengan istri terdahulunya, dan kini tengah membangun mahligai rumah tangganya bersama LI.
Penulis: I Dewa Made Satya Parama | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Unit Reskrim Polsek Denpasar Barat berupaya keras memburu tiga terduga pelaku pembunuh mantan anggota Polsek Denpasar Timur, Aiptu I Made Suanda (58) yang mayatnya ditemukan di dalam kamar sebuah rumah di Jalan Nuansa Kori No 30, Ubung Kaja, Denpasar, Selasa (19/12/2017) lalu.
Dari hasil penyelidikan, sejauh ini ada tiga terduga pelaku yang sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yakni, KT, GN, dan seorang wanita berinisial LI.
Menurut sumber kepolisian, wanita yang masuk ikut masuk dalam daftar buruan polisi ini, merupakan istri dari GN yang diduga tahu dan turut terlibat dalam pembunuhan tersebut.
GN sendiri sudah bercerai dengan istri terdahulunya, dan kini tengah membangun mahligai rumah tangganya bersama LI.
Mereka sampai sekarang belum dapat ditangkap, sehingga memunculkan dugaan bahwa tiga orang itu kabur ke luar Bali.
Berdasarkan keterangan saksi, beberapa fakta baru bermunculan.
Salah satunya, saksi mengaku kepada polisi melihat ada aktivitas di rumah kontrakan itu tepat pada hari dimana Suanda bertemu dengan dua terduga pelaku yang kompak mengenakan masker.
Usai bertemu mereka, Suanda pun menghilang dan ponselnya tak bisa dihubungi istri dan keluarganya.
Sumber kepolisian menyebutkan, saksi yang diperiksa mengaku sempat melihat mobil putih masuk dan parkir di garasi rumah, Jalan Nuansa Kori No.30, Ubung, Denpasar, (15/12/2017) siang.
Diduga saat itu, terduga pelaku datang seusai menjemput korban dari rumah di kawasan Dharmasaba, Abiansemal, Badung.
Namun belum bisa dipastikan kapan tepatnya nyawa Suanda dihabisi oleh para terduga pelaku.
"Ada saksi yang mengaku melihat mobil Honda Jazz itu masuk ke rumah," terangnya.
Selain itu, saksi juga mengaku melihat ada aktivitas penguhuni rumah di rumah yang dikontrak oleh KT pada Rabu (20/12/2017) pagi lalu.
Dugaan kuatnya, pada pagi itu, mereka sedang membersihkan bercak darah di lantai rumah usai mengeksekusi Suanda.
Setelah itu, rumah kembali kosong ditinggalkan terduga pelaku dan tak kunjung kembali lagi.
