Simpang Ring Banjar
Mirip Bade, Ternyata Ada Cerita Pilu dalam Pembangunan Bale Kulkul Banjar Kedampal
Detail pepatrannya pun mengagumkan. Ketinggian bangunannya pun terlihat mencengangkan.
Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Dari segi wilayah, Banjar Kedampal memiliki empat tempekan yang masing-masing dipinpin oleh seorang sinom.
Empat tempekan itu adalah Likawa, Susuk, Labah, dan Tengah. Masyarakat Kedampal terhitung aktif dalam berorganisasi.
Di banjar itu terdapat beberapa perkumpulan, mulai gong kebyar anak-anak, hingga perkumpulan lansia.
Dari segi kemasyarakatan, Banjar Kedampal memiliki aturan yang unik.
Setiap ada warga yang menikah ke luar Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, baik laki-laki atau perempuan, dikenakan kewajiban untuk menyerahkan kenang-kenangan berupa selusin piring dan selusin gelas.
Kenang-kenangan ini diserahkan kepada kumpulan muda-mudi. Sedangkan kepada pihak banjar, mereka diminta menghaturkan uang sebesar Rp 150 ribu.
"Hal ini sudah kami terapkan sejak lama, diatur dalam awig-awig," ucap I Wayan Suandra, Kelihan Dinas Banjar Kedampal. (*)