13 Fakta Bade Pengusung Jenazah Roboh, Keluarga Jawab Tudingan Soal Ngaben Pada Hari Siwaratri

10.  Pihak keluarga berencana akan menanyakan peristwa itu kepada orang pintar seusai upacara ritual ngerorasin. Hal ini dilakukan agar nantinya tidak ada rasa penasaran yang terpendam.

11.  Dari hasil penyelidikan polisi, kasus bade roboh yang terjadi di Banjar Cau, tidak ditemukan unsur kesengajaan.

12.  Kapolsek Marga AKP I Wayan Sudita saat dikonfrmasi menyebutkan, dari hasil pengumpulan data oleh anggotanya disimpulkan bahwa kejadian itu murni karena tiang utama bangunan bade lapuk sehingga tumbang. Tiang utama menggunakan jenis kayu albesia, kemungkinan karena kayu lapuk sehingga patah dan tumbang

13.   Dugaan ini juga diperkuat karena bade tersebut ditopang menggunakan roda dan bukan dipikul sehingga lebih aman dan stabil. Lain halnya apabila dipikul, bisa jadi ada unsur kesengajaan.

Jika Jenazah Sampai Menyentuh Tanah, Ini Yang Harus Dilakukan

Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda menilai peristiwa bade roboh ini bukanlah persoalan yang besar.

Pendeta yang sempat berkarier menjadi wartawan itu menilai mungkin ada persoalan di konstruksi bade.

“Bisa jadi bangunan bade kurang kokoh sehingga roboh saat diusung,” katanya.

Pengasuh Pasraman Manikgeni, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, itu menyebutkan, jika dalam peristiwa itu jenazah yang diusung sampai menyentuh tanah, maka harus dilakukan pembersihan.

 “Apalagi terjadi di luar area setra dan disesuaikan dengan kebiasaan setempat,” terangnya. Adapun pihak keluarga menyatakan jenazah tidak sampai menyentuh tanah.

 Dilihat dari sisi spiritual atau upakara, Mpu Jaya Prema menilai tidak ada pengaruhnya, karena hal tersebut lebih kepada kondisi bade yang digunakan.

Kecuali jika memang bade diusung dan sengaja dibuat agar roboh. (*)