Mantan Polisi Ditemukan Tewas
Pembunuhan Sadis Aiptu Made Suanda, Menantu Korban Teriak Mau Pukul Pelaku
Astika memukul karena tersinggung korban bernada tinggi setelah lama menunggu pembayarakan mobil.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Rekonstruksi pun akhirnya bisa berjalan dengan lancar dan aman.
Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto menyatakan, ada 43 adegan yang diperankan oleh para tersangka.
Dan pada adegan 21, tersangka Astika menghabisi korban.
Astika memukul karena tersinggung korban bernada tinggi setelah lama menunggu pembayarakan mobil.
"Ada sekitar 43 adegan. Dan di adegan 21 tersangka Gede Ngurah Astika memukul korban di bagian muka korban dan kepala korban membentur tembok," ucap Aris.
Awalnya adegan diperankan oleh Astika dan istrinya Komang Libra Yantini (diperankan anggota polisi), pergi ke TKP Perumahan Nuansa Utama nomor 30, untuk menyewa rumah.
Astika kepada saksi Kwee Gandi, pemilik rumah, mengaku bernama Ketut.
Penyewaan rumah ini pada 14 Desember 2017.
Kemudian, empat tersangka sehari setelahnya ke TKP. Peran masing-masing mulai direncanakan.
Astika membeli kopi, Dewa Alit membuatkan kopi, Very berada di ruang tamu, dan Dewa Budianto di kamar.
Dewa Alit membuatkan kopi dicampur obat tidur.
Astika melakukan tawar menawar dengan korban.
Akhirnya disepakati penjualan mobil Jazz DK DK 1985 CN itu sebesar Rp 185 juta.
Astika meminta korban menunggu karena uang masih diambil di bank oleh istrinya (akal-akalan).
"Menunggu satu setengah jam tidak datang, akhirnya korban marah. Tak terima dengan nada tinggi akhirnya tersangka juga marah dan memukul korban hingga kepala korban membentur tembok (adegan 21)," papar Aris.