BMKG Prediksi Terjadi 5 Kali Gerhana, Tanggal Ini Diyakini Pertemuan Bhatara Bayu dan Bhatara Wisnu
Gerhana ini dapat diamati di bagian barat Asia, Samudra Hindia, bagian timur Afrika, dan bagian timur Eropa pada saat Bulan terbit
Untuk mengupas hal itu, Tribun Bali pun tangkil (berkunjung) ke Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kertha Bhuana, di Gria Batur Giri Murti, Glogor, Denpasar, Bali.
Di sana diperoleh sedikit pencerahan tentang fenomena ini.
Menurut Ida Rsi, jika dilihat dari sasih yaitu sasih Kewulu (bulan ke delapan dalam perhitungan Bali) menurut sebagian orang bisa dianggap bencana sekaligus berkah.
Sasih kewulu bermula dari 17 januari 2018 dan berakhir tanggal 15 Februari 2018.
Sasih ini menurut Ida merupakan pertemuan antara Bhatara Bayu dan Bhatara Wisnu sehingga ada istilah hujan angin kepitu kewulu.
“Sasih Kewulu, walau dianggap bencana, tapi di lain pihak juga berkah,” kata Ida Rsi.
Hal ini menurut Ida berkaitan dengan pertemuan cuaca, yaitu di selatan panas, di utara dingin sehingga bergerak menuju ke Indonesia khususnya Bali sehingga terjadi fenomena angin seperti sekarang.
Sedangkan gerhana bulan total ini terjadi pada Purnama Kewulu dengan wukunya prangbakat, Batara Bhisma yang melingga.
Ida mengatakan, konon Oktober saat perang Bharata Yudha Rsi Bhisma meninggal.
Dan saat ini sedang mengadakan perjalanan menuju ke utara sampai sasih kesanga sehingga saat sasih kadasa diharapkan sudah bersih.
“Jika dilihat dari tahun China yaitu tahun ayam, sehingga memiliki makna suka bertengkar, suka berkelahi, dan bisa diadu serta bisa juga mengadukan dirinya sendiri seperti saat mencari makanan,” tutur Ida Rsi.
Gerhana ini biasanya sering diikuti oleh peristiwa-peristiwa aneh.
Saat terjadi hal itu, apabila sasihnya tidak baik, para leluhur akan melakukan caru pengalang sasih.
“Kita buatkan carun sasih,” uangkap Ida.
Caru berarti mengharmoniskan lingkungan, sedangkan sasih sama artinya dengan masa.