Serba Serbi
Tawon Bersarang di Rumah atau Pelinggih Pertanda Karang Panes, Ini Upacaranya!
“Jika ada tawon, dan lebah bersarang di rumah atau pelinggih, ular masuk rumah, itu juga pertanda karang panes,” kata Ida.
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menurut Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kertha Bhuana dari Gria Batur Giri Murti, Glogor, Denpasar, Bali, jika ada lebah atau tawon yang bersarang di pelinggih atau rumah itu pertanda karang panes.
“Jika ada tawon, dan lebah bersarang di rumah atau pelinggih, ular masuk rumah, itu juga pertanda karang panes,” kata Ida.
Baca: Bahaya Menempati Rumah Sandang Tawang, Apit Rurung dan Memiliki 2 Pintu Keluar
Dalam lontar Roga Sanghara Gumi disebutkan, hana katiban tawon muang nyawan asurupa maring wewangunan, maka ceciren wewangunan ika kakneng prawesa durmanggala paomahania, sawetaning pracaraning wewangunan ika tatan manut, tinutusa sang bhuta tawan tangis, sang bhuta prawesan, bhuta durmanggala de bhatara druwa resi, angawe aru hara durmangala ring sang adruwa umah, luire amangguh kageringan tan pegatan, tan pegatan anemu redut, angawe wigna, angawe boros.
Mengenai pelaksanaan pemarisudha lebah maupun tawon, sebaiknya dilaksanakan pada Kajeng Kliwon Uwudan.
Kalau ada lebah di bangunan pura atau pemerajan, bantennya yaitu pejati lengkap, sesayut durmanggala, biyakaon, prayascita, segehan sasahan ijo 11 tanding, ulam bawang jahe garam, dengan alas sidi, lengkap dua takilan arak dan berem.
Ditambah juga dengan banten sodaan, berisi nasi penek satu, berisi daging babi mentah, beralaskan sengkuwi ulatan 9 katih, ditutup dengan kasa putih.
Bantennya ditaruh di halaman pura atau pemerajan.
Jika lebahnya di bangunan rumah, diletakkan di halaman rumah dengan banten yang sama ditambah dengan Pejati ngajum tirta untuk Penunggun Karang. (*)