TERPOPULER: Ciri Orang Tak Bisa Kaya Seumur Hidup, Dendam Berujung Penebasan, dan Bule Nangis
Untuk itu, kami rangkumkan tiga berita terpopuler di website Tribun Bali selama sepekan ini.
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Dari luka-luka tersebut, sayatan terparah pada bagian lengan kanan atas yang hampir memutuskan urat nadinya sehingga harus ditangani dengan operasi yang sedianya akan berlangsung pada Selasa (20/2/2018).
Selain itu, korban yang tampak masih lancar berbicara ini juga mengakui dirinya sempat terlibat perselingkuhan dengan istri pelaku dan ia mengaku telah berbuat salah.
Menurutnya, kejadian perselingkuhan tersebut terjadi pada Desember 2017 lalu dan sudah sempat diselesaikan secara kekeluargaan antar keduanya.
Meskipun demikian, Syahri berharap pelaku tetap diproses sesuai hukum yang berlaku atas semua tindakan keji yang diperbuatnya.
"Sebenarnya masalah perselingkuhan itu sudah selesai. Tapi meskipun dia itu keponakan, saya harap tetap diproses secara hukum," tandas Syahri yang berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura ini.

32 Turis Prancis Menangis Ditinggal Pesawat, Gara-gara Terjebak Macet Parah di Tugu Ngurah Rai
Kemacetan yang ditimbulkan proyek pembangunan underpass Tugu Ngurah Rai di Tuban, Kabupaten Badung, semakin parah.
Bahkan kemacetan parah pada Senin (19/2) malam menyebabkan 32 turis asal Prancis ketinggalan pesawat.
Dari informasi yang diperoleh Tribun Bali, rombongan wisatawan asal Prancis ini terjebak macet saat hendak menuju Bandara Internasional Ngurah Rai.
Bahkan, wisman yang bergerak dari arah Nusa Dua ini sempat panik dan menangis lantaran tak bisa berbuat apapun untuk bisa mencapai bandara.
Peristiwa ini sempat diposting di media sosial facebook oleh akun bernama Wayan Gama Gama, Selasa (20/2).
Postingan itu pun jadi viral dan mendapat respon sangat banyak dari warga net.
Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra, pun mengaku sudah mendengar informasi tersebut. Namun dirinya belum mengetahui jelas duduk peristiwanya lantaran masih berada di luar negeri.
“Iya saya sudah dengar, tapi saya belum mengetahui persis kejadiannya karena masih berada di Australia,” ujarnya saat dihubungi, Selasa kemarin.
Atas kejadian ini, Badra menyalahkan agen perjalanan karena tidak cermat dengan jalur menuju bandara. Padahal mereka sudah tahu ada pekerjaan konstruksi underpass.
Kedepan, para agen perjalanan juga diminta untuk mengingatkan para tamunya bahwa dua jam sebelum boarding harus sudah berada di bandara.
“Agen yang menangani juga harus cermat dengan jalur menuju bandara mengingat ada pekerjaan konstruksi underpass,” katanya.
Dia pun menyayangkan kejadian tersebut, dan menyampaikan permohonan maaf, “Kami atas nama Pemkab Badung mohon maaf, kedepan kami tingkatkan pelayanan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, proyek underpass Tugu Ngurah Rai atau Bundaran Bandara juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan wisatawan.
Setelah proyek underpass rampung, lalulintas di kawasan tersebut diyakini akan menjadi lancar.
Disinggung mengenai apakah sudah ada koordinasi dengan pihak agen yang menangani wisman yang terjabak tersebut, mantan Kadis Perikanan Badung ini mengaku akan segera melakukannya.
“Nanti kami follow up setelah di Bali, sekarang masih di Australia,” janjinya.
