Bandara Dibatalkan, Bangun Marina di Bali Utara yang Lebih Mewah dari Raffles Harbour Singapura

Presiden Direktur PT BIBU Panji Sakti, Made Mangku, menyatakan tidak akan berhenti untuk membangun di kawasan Bali utara.

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ady Sucipto
Istimewa/cruisemapper Singapore Harbor
Singapore Harbor 

Ditambahkan, ada 16 investor yang tergabung dalam konsorsium Kinessis Capital and Investment (KCNI), yang bermarkas di Kanada, untuk membiayai proyek tersebut.

Seluruh proses sosialisasi maupun administrasi telah dilalui sejak empat tahun lalu.

Semua data yang dimilikinya adalah by process dan resmi, maka dari itu ia mengaku berani untuk membukanya agar diketahui oleh publik.

Rencananya bandara akan dibangun di tengah laut dan tidak mengganggu aktivitas di darat.

Ia mengungkapkan akan ada akses untuk masyarakat atau nelayan untuk mencari ikan karena di bawah runway disediakan terowongan untuk kapal melintas.

"Untuk luas total bandara adalah 2.150 hektare, dengan luas runway dengan terminalnya 1.060 hektare. Nantinya, semua bangunan berada di atas laut dengan sistem pancang," jelasnya.

Ia mengatakan tujuan membangun BIBU, yakni pertama untuk mengurai kemacetan dan kekroditan di Bali selatan.

Kedua, untuk mengoptimalisasi destinasi-destinasi pariwisata yang ada di Bali utara, Bali barat, dan Bali timur, karena akan lebih gampang dijangkau kalau ada bandara baru.

“Ini kan berbicara tentang kemajuan Bali, berbicara tentang kesejahteraan masyarakat Bali. Bukan berbicara tentang membangun di Bali, tidak,” tegas Mangku.

Ia menuturkan panjang runway pada awalnya direncanakan 3.600 meter kemudian diubah menjadi 4.100 meter.

Dengan runway sepanjang itu bisa didarati sebuah pesawat paling besar, tipe Airbus A380 yang bisa terbang jarak jauh dari Bali langsung ke Los Angeles.

“Itu sudah dipikirkan, ini datanya semua,” katanya kepada Tribun Bali sambil memperlihatkan beberapa file yang dibawa.

Direncanakan jika pembangunannya lancar, waktu yang diperlukan adalah lima tahun, hingga runway dan terminal selesai, serta bisa didarati pesawat.

Terakhir, ia mengatakan tujuan program adalah murni untuk membangun Bali dan menurutnya sulit mencari investor yang mau membangun bandara tersebut.

“Murni membangun, tidak suka-suka. Mencari kepercayaan investor tidak gampang kalau tidak betul-betul punya trust, pasti tidak akan dapat,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved