Tip Sehat Untuk Anda
Antara Gula Merah dan Gula Putih, Mana yang Lebih Sehat?
Sebagian masyarakat meyakini kalau gula merah lebih baik untuk dikonsumsi dari pada gula putih. Namun benarkah demikian?
Penulis: Vita Nabdiyana | Editor: Vita Nabdiyana
TRIBUN-BALI.COM – Gula, merupakan suatu komponen penting dalam membuat masakan maupun minuman.
Rasanya yang manis membuat gula sangat disukai oleh banyak kalangan.
Ada berbagai macam jenis gula yang dapat kita dijumpai di pasaran.
Namun yang paling sering dijumpai adalah dua jenis gula, yaitu gula merah dan gula putih (gula pasir).
Dua jenis gula ini paling banyak dijumpai dan digunakan oleh banyak orang.
Banyak spekulasi yang bermunculan di masyarakat tentang kedua gula ini.
Sebagian masyarakat meyakini kalau gula merah lebih baik untuk dikonsumsi dari pada gula putih.
Namun benarkah demikian?

Dilansir dari panduanhidupsehat.com jika dibandingkan dengan gula putih, gula merah memang dibuat dari bahan yang lebih alami.
Gula merah tidak lain merupakan gula pasir yang diberi tetesan tebu atau yang dikenal dengan sebutan molase.
Pada proses pembuatan gula putih, sari tebu akan menghasilkan gula murni berbentuk kristal.
Selanjutnya gula tersebut akan mengalami tahap evaporasi, dihaluskan, disuling lalu dibersihkan lagi.
Bedanya, gula merah tidak mengalami proses pembuatan hingga selesai.
Dengan demikian komponen perasan tebu pada gula merah ada yang masih tertingggal yang menyebabkan nutrisi gula merah mengandung lebih banyak dibandingkan dengan gula putih.

Terkait hal ini, satu sendok molase mengandung sejumlah kecil kalsium, magnesium dan vitamin B.
Meski demikian, jumlah tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan harian tubuh.
Selain itu, ada sedikit perbedaan pada kandungan kalori yang terdapat pada gula putih ataupun gula merah.
Satu sendok gula merah mengandung 16 kalori, sedangkan satu sendok gula putih mengandung 17 kalori.
Karena itulah konsumsi gula harian, baik itu gula merah ataupun gula putih harus tetap dibatasi.
Namun ada sebagian orang yang memilih tidak mengkonsumi gula sama sekali.
Padahal gula merupakan sumber energi utama dalam tubuh.
Sehingga kita perlu mengonsumsi gula setiap harinya.
Tapi seringkali dijumpai kasus, banyak orang yang kelebihan dalam mengonsumsi gula.

Di samping itu, banyaknya makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan juga turut mendukung kelebihan konsumsi gula per hari.
Padahal menurut WHO, tubuh hanya membutuhkan gula kurang dari 10% dari total asupan energi atau setara dengan 50 gram gula per hari (jika kebutuhan energi harian Anda 2000 kalori/hari).
Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, anjuran konsumsi gula per hari menurut kelompok umur adalah:
› Umur 1-3 tahun: 2-5 sendok teh
› Umur 4-6 tahun: 2,5-6 sendok teh
› Umur 7-12 tahun: 4-8 sendok teh
› Lebih dari 13 tahun dan dewasa: 5-9 sendok teh
› Lansia: 4-8 sendok teh
Jadi pada dasarnya mengkonsumsi gula merah maupun gula putih tidak menjadi masalah selama masih dalam batasan dan tidak berlebih. (*)