Kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua
19 Fakta Kerusuhan di Mako Brimob, Irjen Pol Setyo Wasisto: Ini Perbuatan yang Keji
Polisi terpaksa menembak mati seorang tahanan di Mako Brimob karena berusaha merebut senjata petugas.
Negara Islam, Iraq dan Suriah (ISIS) mengklaim sebagai dalang di balik kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Hal itu dilaporkan dalam situs kelompok intelijen SITE kemarin.
Dalam kanal Jihadist News, disebutkan laporan itu berdasarkan kantor berita ISIS "Amaq News Agency." Pesan dalam bahasa arab tersebut kemudian dipublikasikan melalui situs kelompok intelijen SITE.
"Biro berita Islamic State melaporkan pejuang mereka terlibat dalam pertarungan dengan unit anti teror di dalam penjara yang ada di Jakarta," demikian pernyataan ISIS itu.
Namun Iqbal dengan tegas membantah klaim ISIS tersebut. Menurut dia kabar tersebut tidak benar. "Ada pihak dari luar yang mengklaim bahwa mereka terlibat, tidak benar itu. Kejadian yang sudah direncanakan itu tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Iqbal.
Sementara itu Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM), Ahmad Michdan, mengatakan masih mencari informasi terkait kabar kliennya yang berada di Mako Brimob.
Michdan mengaku mendapat informasi dari seseorang bahwa ada kerusuhan di Mako Brimob.
"Dapat informasi ada kerusuhan di dalam. Nah kemudian hari ini kan ada jadwal sidangnya (klien), jadi saya juga sedang mendalami juga," ujar Michdan.
Karena kejadian berada di institusi kepolisian, kata dia, maka pihaknya pun tidak bisa langsung mendapat informasi begitu saja terkait kliennya.
Hingga kini, ia masih berusaha mengonfirmasi keadaan sang klien yang akan menjalani sidang di PN Jakarta Timur.
Ia sendiri enggan berkomentar lebih jauh terkait penyebab atau informasi mengenai kerusuhan Mako Brimob, sebelum bertemu sang klien.
Di sisi lain, nama Aman Abdurrahman sempat disebut Setyo Wasisto dalam keterangan pers kemarin.
Nama Aman disebut setelah Setyo menjawab pertanyaan wartawan terkait tuntutan para napi teroris.
Setyo tidak membantah, salah satu tuntutan napi itu adalah terkait terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman.
Aman adalah terdakwa kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin pada awal 2016 dan aktor aksi bom di Samarinda. Ia termasuk kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD).
"Kalau dibilang ada hubungan dengan Aman, memang ada tuntutan itu," ucap Setyo.
Para napi teroris itu ingin bertemu Aman Abdurrahman. Permintaan itu pun sudah dipenuhi. "Menurut info mereka sudah bertemu Aman kemarin," ucap Setyo. (*)