Cerita di Balik Tobatnya Eks Murid Teroris Aman Abdurahman, Bapak Datang Bawa Al Qur'an
Saya didoktrin Al-Mumtahanah ayat 4. Bapak saya datang bawa Alquran, baca ayat 8 dan 9. Saya baca. Wah iya," kata Yudi tersenyum.
Saat itu, Yudi sangat membenci kepolisian sehingga tidak mau berbicara kepada petugas.
Secara khusus, Yudi hanya mau berbicara dengan Ali Imron.
Nah, proses deradikalisasi Yudi ini berlangsung di penjara Aceh.
Baca: Mereka Yang Diciduk Polisi Dan Kehilangan Pekerjaan Karena Sebut Bom Surabaya Rekayasa
Ali Imron mencoba membuka pemikirannya secara bertahap terkait paham keagamaan yang dianutnya selama ini.
Yudi mengatakan pemahaman JI yang berafiliasi dengan Al Qaedah menjadi jembatan bagi proses pemulihannya.
Pada 2010, Yudi membaca adanya revisi pemahaman dari Al Qaeda yang berisi agar para pengikutnya mengevaluasi dirinya masing-masing.
Di situ Yudi tersadar bahwa yang diyakininya selama ini mungkin salah.
"Itu akhirnya saya membuka tempurung ini. Sehingga masuk yang lain-lain. Sehingga saya kok ditanya, apa inspirasi berubah? Al Qaedah inspirasinya," kata Yudi.
Baca: Sering Dikonsumsi, Tahukah Kamu Kapan Pertama Kali Es Batu Ada di Indonesia
3. Sekolah di STPDN
Yudi bercerita bahwa ia sempat belajar di Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri (STPDN) selama empat tahun.
Selama di sana, ia berkenalan dengan pengajian kampus yang mengajarkan dengan pondasi ajaran Aman.
Bahkan, Yudi sempat diajak untuk bertemu dengan Aman secara langsung.
Saat itu, Aman berada di penjara Lapas Sukamiskin, Bandung.
Yudi diajak oleh anak didik Aman yang lain agar mendapat ceramah dari Aman langsung.
Baca: Pesawat Berhulu Ledak Nuklir China Berkeliaran di Atas LCS, Jadi Ancaman Nyata Bagi Indonesia
Dari situ, Yudi kemudian membaca buku-buku karangan dan terjemahan Aman.