Simpang Ring Banjar

Krama Banjar Pangi Ngodakin Sesuunan, Lakukan Ritual Pasupati dan Ngerehang

Saat perbaikan sesuunan, yakni Barong, Rangda dan Rarung, warga Banjar Pangi Klungkung melakukan ritual pasupati

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
Istimewa

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Saat perbaikan sesuunan, yakni Barong, Rangda dan Rarung, warga Banjar Pangi, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, melakukan ritual pasupati.

Ritual tersebut dilakukan dalam dua tahap antara lain, pertama di Pura Dalem yang dipimpin oleh sulinggih.

Kedua pasupati dilaksanakan di kuburan desa, tepatnya di pemuunan (tempat membakar jenazah).

Pasupati merupakan wujud permohonan kekuatan Durga sebagai saktinya.

Selain itu, pasupati ini dilakukan pada malam hari yang sering disebut Ngerehang.

Bendesa Adat Pakraman Pangi, I Nengah Mukiarta, mengatakan sebelum dilakukan proses pasupati dan ngerehang, banyak prosesi yang dilaksanakan warga.

Ia mengatakan prosesi awal dilakukan adalah mencari hari baik untuk semua kegiatan upakara.

Setelah itu, dilakukan prosesi Nebas Prelina (membongkar) yang berlangsung di Pura Desa Pekraman Pangi.

Prosesi perbaikan atau ngodakin tersebut dilakukan di Puri Ubud yang dipimpin langsung oleh panglingsir Puri Saren Ubud, Cokorda Gede Putra Sukawati.

Mukiarta menjelaskan setelah prosesi nebas, semua sesuunan diperbaiki di Puri Ubud.

"Bongkarnya di Pura Puseh, setelah itu langsung di bawa ke Puri Ubud untuk diperbaiki dari segi bentuk, pengecatan, dan rambut," ujarnya kepada Tribun Bali, Sabtu (2/6/2018).

Setelah selesai ngodakin, pihaknya mengatakan pada 27 Mei lalu, warga Desa Pakraman Pangi bersama-sama mendak Ida Sesuunan dengan Mwpeed (berjalan beriringan) dari areal Dalem Puri Ubud menuju Merajan Puri Agung Ubud Gianyar.

Setelah mendak, dilaksanakan upacara melaspas dan masupati di Pura Dalem.

“Saat itu, upacara mulai dari pukul 19.00 wita sampai pukul 22.00 wita di Pura Dalem. Saat itu dilaksanakan prosesi ngurip dan sembahyang bersama oleh warga,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sesuhunan Desa Pakraman Pangi dibuat 16 tahun lalu dan baru kali ini krama ngodakin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved