Bali Paradise

Tak Banyak yang Tahu, Pantai Dreamland Ternyata Dulunya Bernama Pantai Cemongkak

Pantai yang indah akan ombaknya serta dikelilingi tebing ini, mempunyai history tersendiri yang mungkin tidak banyak diketahui.

Penulis: Rino Gale | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Rino Gale
Pantai Dreamland ramai dikunjungi wisatawan saat libur Lebaran, Minggu (17/6/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Rino Gale

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPRUA - Pantai Dreamland yang kini ramai dikunjungi para wisatawan mancanegara maupun domestik ternyata awalnya bernama Pantai Cemongkak.

Pantai yang indah akan ombaknya serta dikelilingi tebing ini, mempunyai history tersendiri yang mungkin tidak banyak diketahui.

Baca: 2 Ribu Wisatawan Kunjungi Pantai Dreamland Dalam Sehari saat Libur Lebaran

Pengawas Umum Pantai Dreamland, I Wayan Triyana saat di temui tribun-bali.com siang tadi, Minggu (17/6/2018) menjeslaskan sejarah Pantai Dreamland yang mungkin berbeda dengan histroy pantai laninya.

Secara umum pantai ini memang tempatnya terpencil yang kemudian berkembang dengan pengorbanan dan perjuangan warga Desa Adat Pecatu setempat.

Hingga sekarang dibentuk lah suatu organisasi yakni Warung Dreamland dengan beranggotakan 37 orang.

Kurang lebih tahun 70-an sebelum menjadi objek wisata Pantai Dreamland, awalnya warga setempat menamainya Pantai Cemongkak.

Pantai Dreamland
Pantai Dreamland (Tribun Bali/Rino Gale)

Karena warga setempat mengais nafkah atau sumber kehidupan dengan berjalan kaki mencapai 10 kilo jaraknya ke Pantai Cemongkak untuk mencari kerang mutiara pantai, biasa disebut dengan congkak.

Arti nama Pantai Cemongkak awalnya karena warga setempat mencari congkak atau kerang di pantai.

Mutiara tersebut kemudian dipermak menjadi hiasan kalung dan juga gelang yang kemudian dijual per cangkir Rp 5 ribu sampai Rp 8 ribu.

Dari situ warga mendapkan sumber rejeki.

"Karena dulu banyak congkak," ujarnya.

Selain mencari nafkah melalui mutiara, warga setempat pun menjadi jasa antar untuk para wisatawan mancanegara yang ingin mengunjungi pantai, karena waktu itu rute masih jalan setapak.

Wisatawan melihat keindahan ombak yang dikeliling tebing dan suasana yang natutal. 

Semakin berkembang, kemudian pantai ini diminati para wisatawan mancanegara untuk bermain surfing.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved