Gunung Agung Terkini
Lontaran Lava Pijar Gunung Agung Capai 2 KM, Warga Berhamburan Turun Gunung Mengungsi
Warga di sekitar lereng gunung panik, dan berhamburan turun gunung untuk mengungsi ke daerah-daerah yang lebih rendah.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ady Sucipto
"Untuk saat ini kita belum lihat kemungkinan akan munculnya awan panas. Karena amplitudo seismik (kegempaan) tidak mengalami peninggkatan berarti. Tapi beberapa hari nanti, strombolian masih mungkin terjadi disertai dentuman," terang Devy Kamil.
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak mencoba-coba lagi mendaki Gunung Agung, selama PVMBG masih menetapkan statusnya di Level III atau Siaga. Masyarkat juga tidak boleh ada yang beraktivitas 4 kilometer dari kawah Gunung Agung.
"Gunung ini masih siaga. Masih memiliki kemungkinan erupsi yang tinggi. Letusan seperti ini memang tidak terus terjadi, kadang kita lengah dan tiba-tiba strombolian seperti saat ini," ungkapnya.
Sebelumnya, pada 19 Januari 2018 pukul 19.20 Wita, juga pernah terjadi erupsi bersifat strombolian di Gunung Agung, yang ditandai dengan adanya material lava pijar yang dilontarkan ke atas dari kawah hingga ketinggian 1.000-1.500 meter. Terlihat adanya cahaya di puncak Gunung Agung.
Terus Bertambah
Sementara pada jumpa pers di Pos Pantau Rendang, Senin (2/7) pagi, PVMBG menjelaskan volume magma di dalam serta lava di permukaan kawah Gunung Agung bertambah beberapa juta meter kubik.
Penambahan magma dan lava terjadi sejak awal Juni 2018.
Sumber magma berada di kedalaman antara 3 sampai 5 kilometer di bawah puncak gunung. Volume magma sekitar 1 juta meter kubik. Jumlah lava naik dari 23 juta jadi 28 juta meter kubiik.
"Magma sudah banyak yang keluar ke permukaan. Sekarang jumlah magma masih 1 juta meter kubik, dan masih berlangsung pertumbuhan magma baru. Sedangkan lava di permukaan bertambah sekitar 5 juta meter kubik," jelas Kepala PVMBG, Kasbani.
Pada periode 28 Juni-1 Juli 2018 lava baru mengalir keluar dari tengah kawah, dan menyebar secara radial (melingkar) dengan volume dikisaran 4 juta meter kubik.
Sejak erupsi 21 November 2017 sampai 1 Juli 2018, volume kubah lava mencapai 27-28 juta.
"Volume kubah lava mencapai 27 hingga 28 juta meter kubik, hampir 50 persen dari kapasitas kawah Gunung Agung yang memiliki volume kosong sekitar 60 juta meter kubik," kata Kasbani, didampingi Kabid Tata Usaha PVMBG, I Gede Suantika, dan juga Devy Kamil.
Ketinggian antara bibir kawah terendah di sisi barat daya dengan permukaan kubah lava tertinggi di tengah kawah sekitar 85-90 meter. Citra satelit masih rekam ada hotspot (titik panas) di kawah Gunung Agung terkait aktivitas efusi (aliran) lava.
"Dalam periode 28 Juni hingga 2 Juli 2018, energi termal cenderung mengalami penurunan dari maksimum 819 megawatt ke 58 megawatt. Meskipun mengalami penurunan namun energi thermal termasuk tinggi," imbuh pria asal Banyuwangi, Jawa Timur ini.
Amplitudo seismik Gunung Agung mengalami peningkatan tajam di 28 Juni 2018 mulai pukul 09.00 Wita. Amplitudo seismik menurun tajam pada 29 Juni 2018 pukul 05.00 Wita.