Gempa Lombok
Mensos Kunjungi Korban Gempa di Lombok Timur, Pastikan Semua Kebutuhan Dasar Warga Terpenuhi
Menteri Sosial Idrus Marham mengunjungi dua posko pengungsi yang didirikan Kementerian Sosial
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Irma Budiarti
Ketiga, melakukan advokasi sosial dan layanan dukungan psikososial.
Mensos Idrus menambahkan, untuk tahap awal, bantuan telah disalurkan berupa Paket Lauk Pauk, tenda gulung, matras, paket selimut, family kit, dan food ware.
Bantuan ini berasal dari buffer stock atau stok penyangga di Dinas Sosial Provinsi NTB dan Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur.
“Bantuan berikutnya segera disalurkan bertahap sambil menunggu proses asesment berjalan. Nanti dari hasil asesment tersebut kita akan ketahui kebutuhan mendesak pengungsi dan warga terdampak,” katanya.
Dalam kunjungan ini, Mensos juga menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal, bantuan untuk korban luka-luka, meninjau proses penyiapan makanan di Dapur Umum Tagana.
“Atas nama pemerintah saya menyampaikan duka cita mendalam atas terjadinya musibah yang menimpa Bapak dan Ibu sekalian. Kita semua mendoakan kepada korban meninggal semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, kepada keluarga korban semoga diberikan kekuatan dan keikhlasan, serta kepada korban luka semoga segera pulih,” tutur Mensos dihadapan para pengungsi.
Hingga Senin pagi jumlah korban meninggal di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara sebanyak empat orang.
Korban meninggal di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur sebanyak dua orang, dan di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur sebanyak sembilan orang.
“Jadi seluruhnya ada 15 orang. Hari ini akan diserahkan santunan untuk ahli waris sebesar Rp 15 juta per jiwa dan bantuan untuk 40 orang korban luka-luka masing-masing sebesar Rp 2,5 juta. Total bantuan yang disalurkan tahap pertama mencapai Rp 657 juta,” kata Menteri.
Setelah menyerahkan bantuan, Mensos mengunjungi dapur umum untuk melihat sejauh mana proses penyiapan makanan untuk pengungsi.
Kemensos mendirikan tiga dapur umum yakni Dapur Umum di Kantor Kecamatan Sembalun, Dapur Umum di Kantor Desa Belanting, dan Dapur Umum di Kantor Desa Obel-obel Kecamatan Sambelia.
Masing-masing dapur umum mampu menyiapkan 1.000—2.000 bungkus per hari.
Dapur umum dikelola oleh Tagana. Jumlah Tagana Provinsi NTB yang dilibatkan sebanhak 100 orang.
Dengan rincian yang berada di Kecamatan Sembalun sebanyak 30 orang, di Kecamatan Sambelia sebanyak 60 orang, dan di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara sebanyak 10 orang.
“Selain mengelola dapur umum, personel Tagana juga dikerahkan untuk memberikan Layanan Dukungan Psikososial bersama Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos). Tujuannya membantu pemulihan psikologis korban. Jangan sampai mereka mengalami stres maupun depresi karena bencana,” tutur Mensos serius.