Pilpres 2019
Jawa Adalah Kunci Kemenangan, Andi Arief Sebut Prabowo 2 Kali 'Keok' di Dua Provinsi Jawa Ini
Andi Arief juga menulis, elektabilitas Prabowo di Jawa Tengah saat ini hanya 14 persen dan di Jawa Timur hanya 24 persen.
TRIBUN-BALI.COM -- Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, peluang kemenangan bagi pasangan calon Prabowo-Sandiaga di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah sangat berat.
Padahal, Andi Arief memprediksi bahwa pilpres di Indonesia riwayat kemenangannya ada di tiga wilayah tersebut.
Andi Arief juga menulis, elektabilitas Prabowo di Jawa Tengah saat ini hanya 14 persen dan di Jawa Timur hanya 24 persen.
"Entah logika logika logistik dalam benak Prabowi apakah bisa membuatnya menang di dua jawa ini. entahlah," tulisnya.
Untuk itu, kata dia, perlu kerja keras bagi Prabowo-Sandiaga untuk bisa memenangkan pertarungan di tiga wilayah tersebut.
"Apa boleh buat karena Prabowo lebih mementingkan cawapres berbasis logistik ketimbang data saintific survey," tulisnya lagi.
Ia juga menyebut kalau Prabowo bukan seorang ahli strategi perang pilpres.
Hal itu terbukti karena ia sudah dua kali gagal dalam dua kali pilpres, dan hal itu karena ia abai membaca dua pertempuran di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Namun, ia penasaran apakah strategi 'kardus' Sandiaga bisa mengubah pertempuran di Jawa Timur atau tidak.
Ini cuitan lengkapnya :
"Pilpres dan pemilu di Indonesia riwayat kemenangan itu ada di tiga Jawa yaitu jabar, jateng dan Jatim. Meski Partai Demokrat mengusung Prab-Sandi, jujur saja potensi menang di jateng dan Jatim sangat berat"
"Perlu kerja keras Prab-Sandi untuk memenangkan pertarungan di jabar, jateng dan Jatim. Apa boleh buat karena Prabowo lebih mementingkan cawapres berbasis logistik ketimbang data saintific survey."
"Prabowo saat ini elekt di jateng hanya 14 persen di jateng dan di Jatim hanya 24 persen. Sementara gerindra saat ini elekt di jatwng hanya 7 persen di jatim 9 persen. Entah logika logika logistik dalam benak Prabowi apakah bisa membuatnya menang di dua jawa ini. entahlah."
Prabowo bukan ahli atrategi perang pilpres, Ia gagal dalam 2 kali peperangannya karena abai membaca dua pertempuran di jateng dan jatim. Kita buktikan nanti apakah strategi kardus Sandi Uno bisa ubah pertempuran di jatim dan jateng atau tidak. Kami tetap dukung, meski berat.

Tak hanya itu, menurutnya bukan cuma Gerindra yang lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, kedua partai pengusungnya yakni PAN dan PKS juga ternyata lemah di dua wilayah tersebut.
Baca : Kecewa Keputusan Prabowo Pilih Sandiaga, Wasekjen Demokrat Andi Arief: Jendral Kardus Belum Berubah
Hal itulah menurut Andi Arief yang jadi pertanyaan dari Demokrat, mengapa Prabowo mengabaikan hal itu.
Meski Prabowo-Sandiaga masih punya waktu 8 bulan untuk mengatur strategi, tapi ia mengingatkan bahwa Jokowi juga akan bekerja keras dalam waktu yang sama dalam dua bulan tersebut.
"Kardus cuma alat yg tidak dapat mengubah semua keadaan," tulisnya.
Ia berharap, Prabowo-Sandi bisa keluar dari ilusi bahwa Pilpres 2019 adalah ulangan pilkada Jakarta di mana sentimen agama akan membuat kemenangan.
Meski dirinya mengakui skeptical dengan Prabowo-Sandiaga sebagai pasangan tepat yang dinanti tagar #2019GantiPresiden, namun ia akan tetap berkomitmen untuk memperjuangan pasangan tersebut.
Ini cuitan lengkapnya :
"PAN bukan faktor di jatim dan jateng, PKS juga lemah di dua jawa itu. Dua partai ini hanya akan mementingkan hidup mati keluar dari zone partai stabilo, meski PKS dapat jatah wagub DKI. Pertanyaan dari demokrat: Mengapa Prabowo abaikan ini semua."
"Prabowo bukan ahli atrategi perang pilpres, Ia gagal dalam 2 kali peperangannya karena abai membaca dua pertempuran di jateng dan jatim. Kita buktikan nanti apakah strategi kardus Sandi Uno bisa ubah pertempuran di jatim dan jateng atau tidak. Kami tetap dukung, meski berat."
"PAN bukan faktor di jatim dan jateng, PKS juga lemah di dua jawa itu. Dua partai ini hanya akan mementingkan hidup mati keluar dari zone partai stabilo, meski PKS dapat jatah wagub DKI. Pertanyaan dari demokrat: Mengapa Prabowo abaikan ini semua."
"Memang nanti Prabowo akan berargumen bahwa waktu maaih 8 bulan lagi. Tapi bukankah Jokoowi juga akan bekerja juga dalam waktu yang sama dalam dua bulan itu. Kardus cuma alat yg tidak dapat mengubah semua keadaan."
"Prab-Sandi mudah2an bisa keluar dari ilusi bahwa Pilpres 2019 adalah ulangan pilkada Jakarta dimana sentimen agama akan membuat kemenangan. Cliffort Geertz sudah menulis lama bahwa fenomena agama di Jawa tinur dan Jawa tengah punya karakteristik sendiri."
"Saya skeptical dengan Prabowo-Sandi sebagai pasangan tepat yang dinanti tagar #2019GantiPresiden. Namun Kami akan tetap komit ikut memperjuangkannya."

Cuitan Andi Arief, Sabtu (11/8/2018). (Twitter)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sebut Kemenangan Prabowo-Sandiaga Berat, Andi Arief: Kardus Cuma Alat yang Tidak Mengubah Keadaan
Penulis: Vivi Febrianti