Abu Janda Ceritakan Dugaan Mahar Rp 500 Miliar ke PKS dan PAN, Hingga Singgung Tommy Soeharto
Abu Janda mengungkapkan, punya informasi yang cukup mengejutkan soal dugaan mahar politik dari bakal cawapres Sandiaga Uno.
Nama Abu Janda mencuat seusai muncul video parodinya yang memerankan tokoh teroris ISIS Abu Jandal.
Baru-baru ini Abu Janda diundang dalam sebuah acara di televisi.
Dalam acara itu, Abu Janda menilai perang antara kubu pemerintah dan oposisi sudah berlangsung setelah Pemilu Presiden tahun 2014.
Baca: Jangan Tergoda Ingin Tahu, Fakta Ini Akibatkan 6 Ribu Gempa Sudah Terjadi di Indonesia dalam Setahun
Baca: Daftar CPNS 2018, Ini Jawaban Resmi BKN atas Pertanyaan dan Keluhan Para Pendaftar Tahun Ini
Baca: Luis Milla Angkat Koper? Ini Catatan Selama Tangani Timnas Indonesia
Dia mengaku hadir untuk menangkis buzzer anti-pemerintah.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) pada Selasa (21/8/2018), dengan tema Kampanye Belum, Perang Socmed Sudah Dimulai'.
Abu Janda berpendapat, dia hadir karena menangkis buzzer anti-pemerintah.
Ia pun menyayangkan langkah para buzzer anti-pemerintah yang mendiskreditkan pemerintah dengan hoaks dan ujaran kebencian.
"Saya bisa eksis karena menangkis buzzer anti-pemerintah."
"Bahwa buzzer ini sudah membangun opini dan narasi dengan upaya mendiskreditkan pemerintah menggunakan hoaks dan hate speech," kata Abu Janda.
Dilansir dari Tribun Wow, Ia pun membeberkan beberapa isu hoaks yang selama ini dihembuskan, satu di antaranya soal kebangkitan PKI.
Menurutnya, isu kebangkitan PKI adalah hoaks, sebab jika benar ada maka TNI Polri pasti akan bertindak.
"Hampir setiap bulan menangkap teroris. Ini polisi dan TNI punya wewenang menangkap PKI."
"Tidak ada anggota PKI ditangkap. Kalau percaya ada 15 juta PKI, sama saja menghina kedua institusi negara," katanya.
Ia juga mengatakan isu soal Presiden Joko Widodo yang disebut raja utang merupakan hoaks.
Menurutnya, sebelum pemerintahan Jokowi utang Indonesia sudah mencapai Rp 3.700 triliun.