Ngopi Santai
Sejak Kecil Sama-sama Diajarkan Buang Sampah, Kenapa Orang Jepang Lebih Peduli?
Ini beda orang Indonesia dan orang Jepang dalam memandang sampah. Perbedaan ini membuat peradaban Jepang berada jauh di atas orang Indonesia
Penulis: Rizki Laelani | Editor: Rizki Laelani
Anak-anak belajar menanam padi sendiri.
Tentu, sambil dijelaskan bagaimana manusia sangat membutuhkan padi sebagai makanan pokok yang setelah dioleh menjadi nasi.
Mereka pun diajarkan menanam makanan alternatif dan sayuran seperi kentang, ubi, lobak, bawang bombay, tomat, strawberi dan berbagai jenis bunga.
Setelah itu, anak-anak dibimbing membersihkan diri dan kelas secara bersama.
Para murid dibiasakan membuang sampah pada tempatnya.
Tentu, hal itu juga sama dilakukan anak-anak di Indonesia.
Mereka juga diperkenalkan untuk membuang sampah sesuai dengan jenis sampahnya.
Dari sinilah mereka belajar menjaga kebersihkan dan displin dalam membuang sampah.
Lingkungan pun menciptakan mereka disiplin.
Namanya disiplin tinggi, para orang tua dan yang sudah dewasa, memang sudah disiplin sehingga digugu dan ditiru anak-anak.
Pelajaran meniru itu juga yang dibawa mereka saat dewasa.
Bukan pesimistis, orang Indonesia kapan akan hidup disiplin tinggi seperti di Jepang.
Namun keyakinan saya, sebagian besar orang Indonesia masih "alergi" disiplin.
Maka, tiap hari potret-potret kesemrawutan akan terus menjadi ingatan yang mengkristal dalam memori siapa saja dan turun temurun.
Tak ada yang menegur, kecuali rasa malu itu lahir dari dalam darah dagingnya. (*)