Matinya Godel, Warga Langgahan Ungkap Lihat Harimau Bali 5 Tahun Lalu, Namun Begini Fakta Sejarahnya
Ada yang menarik dari keterangan warga Desa Langgahan, Kintamani, setelah muncul rangkaian kasus matinya sejumlah godel
Penulis: I Putu Darmendra | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Ada yang menarik dari keterangan warga Desa Langgahan, Kintamani, setelah muncul rangkaian kasus matinya sejumlah godel dalam kondisi janggal dan misterius. Mereka mengungkapkan pernah melihat Harimau Bali lima tahun lalu.
Cerita ini kemudian dikaitkan dengan kasus tewasnya godel warga dengan kondisi perut tercabik dan isi jeroan yang hilang.
Namun untuk diketahui, Harimau Bali dinyatakan punah pada tahun 1937 silam.
Jenis Harimau Bali merupakan bagian dari tiga subspesies yang ada di Indonesia selain Harimau Sumatera dan Harimau Jawa.
Samong nama lain Harimau Bali, punah akibat terus diburu manusia. Selain itu, hutan sebagai rumahnya kian menyempit akibat beralih fungsi jadi lahan pertanian.
Dikutip dari berbagai sumber, terakhir kali Samong ditembak mati di Sumber Kima, Bali Barat.
Tim pemburu Harimau Bali saat itu dipimpin oleh Oskar Vojnich. Pemburu mencari Samong untuk dijadikan koleksi bagian tubuhnya, misalnya bulu Harimau Bali disimpan di museum Von Leiden,Belanda.
Samong memiliki ukuran kurang lebih panjang tubuh sekitar 90-150 cm dengan tinggi 60-95 cm. Sementara bobot Samong sekitar 100 kg.
Dari corak, Samong mirip dengan Harimau Jawa yang memiliki pola garis-garis berwarna gelap dan bulu pendek berwarna oranye.
Tak hanya itu, Harimau Bali biasa disebut Panthera tigris balica. Kala itu, harimau dari Lembah Tigris menyebar luas dari Siberia hingga Rusia Timur.
Kemudian harimau ini terus berkembang biak sampai di Indonesia meliputi pulau Sumatera, Jawa, dan Bali.

Polisi Temukan Jejak Kaki 6 Cm
Rentetan kasus kematian godel di Desa Langgahan, Kecamatan Kintamani sejak akhir bulan Agustus lalu mulai menemukan sedikit titik cerah. Kuat dugaan yang godel peliharaan warga tewas karena serangan hewan buas.
Berdasarkan olah TKP, polisi menemukan jejak kaki sepanjang enam sentimeter. Atas petunjuk tersebut, warga kemudian mengaitkan dengan Harimau Bali yang kata mereka pernah dilihat di wilayah Desa Langgahan lima tahun lalu.
Kapolsek Kintamani, Kompol I Putu Gunawan mengatakan, dari kejadian terakhir pada Rabu (3/10) tersebut, dugaan serangan hewan buas kian menguat karena temuan jejak kaki.