Pengamanan Ekstra, Pesawat Tamu Kenegaraan IMF-WB Akan Dikawal F-16 dan Sukhoi
TNI AU turut menerjunkan satuan pelaksana operasi khusus Satuan Bravo 90 untuk ikut membantu keamanan dan kelancaran
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Eviera Paramita Sandi
Bahkan, sejumlah pesawat tanpa awak juga disiagakan untuk mengamankan dan melakukan pengawasan wilayah udara di di bawah kendali komando pertahanan udara nasional (Kohanudnas).
Selain itu, di kawasan Nusa Dua juga akan dipasang alat anti drone.
Tidak sembarang drone bisa terbang di kawasan tersebut.
"Di kawasan Nusa Dua harus steril dari drone, kecuali yang mendaftarkan serial number drone terlebih dahulu," ujar Danlanud Ngurah Rai, Kolonel Pnb Wibowo Cahyono, Jumat (5/10/2018).
Untuk alutsista, TNI AU menyiagakan 22 helikopter termasuk helikopter khusus kepresidenan yakni helikopter conjuration jenis super puma.
Helikopter ini akan standby untuk antisipasi apabila terjadi bencana.
Sedangkan, untuk melakukan pengawalan saat kedatangan pesawat tamu kenegaraan VVIP, TNI AU mempersiapkan pesawat tempur F16 yang disiagakan di Madiun dan pesawat Sukoi disiagakan di Makassar.
"Setelah pesawat VVIP masuk wilayah Indonesia, akan langsung kita kawal masing-masing
dua unit pesawat," ungkapnya.
Wibowo menegaskan, seluruh hal atau faktor X harus tetap diantisipasi apalagi menyangkut keamanan kepala negara atau tamu kenegaraan VVIP.
"Kita harus tetap antisipasi faktor X, dan harus siap siaga menjadi tuan rumah yang baik," tegasnya.
Untuk diketahui sebanyak 5.050 personil TNI dari Angkatan Udara, Darat, dan Laut termasuk dari pasukan Satbravo dan Paskhas (AU), Kopasus (AD), dan Denjaka (AL) ikut diturunkan mengamankan IMF-WB 2018 di Nusa Dua. (gus/zae/zal)