Jesslyn Lidya Boyong 3 Medali Emas, Pengalaman Pertama Ikut Kejuaraan Wushu Internasional di China
Kisah atlet wushu Tabanan, Jesslyn Lidya Purnama (17) saat mengikuti World Chin Woo Martial Arts Championship
Penulis: Putu Dewi Adi Damayanthi | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kisah atlet wushu Tabanan, Jesslyn Lidya Purnama (17) saat mengikuti World Chin Woo Martial Arts Championship di China, tanggal 14-16 Agustus 2018.
Lidya merupakan satu diantara atlet wushu yang berasal dari Bali, yang mengikuti World Chin Woo Martial Arts Championship di China.
Ia pun meraih prestasi yang membanggakan pada kejuaraan tersebut dengan memperoleh 3 medali emas dan 1 piala.
Medali emas ia dapatkan dari kategori nan quan (tangan kosong), nan dao (golok selatan), nan gun (toya selatan).
Lidya juga meraih piala grand champion untuk penghargaan sebagai the best athlete.
Ia bercerita, World Chin Woo Martial Arts Championship di China baru pertama kali ia ikuti.
Perasaan gugup sempat menghampiri gadis berkulit sawo matang ini saat melihat para atlet dari negara lain, seperti Malaysia, Bulgaria, Hongkong, Canada, Amerika, Singapura.
“Awalnya gugup, waktu di airport saya ngelihat tim Malaysia, saya penasaran mereka mainnya kayak gimana, apa bagus atau tidak, tapi waktu sampai di sana fun saja sih, soalnya banyak kenalan sama kontingen lain,“ ujarnya saat dihubungi Tribun Bali, Jumat (12/10/2018).
Lidya mengaku percaya akan kemampuannya dan tidak terbesit keraguan dalam dirinya saat bertanding.
“Gak, saya harus percaya saja sih intinya. Saat pertandingan saya berpikir, pokoknya harus percaya diri soalnya saya sudah latihan biar gak sia-sia,” ujarnya.
Ia juga berpendapat atlet dari Singapura dan Hongkong merupakan atlet yang ia rasa kuat.
Ia menilai atlet-atlet tersebut memiliki gerakan dan lompatan yang bagus.
Tidak hanya memperoleh medali, berbagai macam pengalaman Lidya dapatkan, seperti bertemu teman-teman baru maupun mengenal lebih dalam tentang wushu.
“Seneng banget, soalnya banyak kenalan sama temen-temen baru terus sebelum tanding itu acaranya diajak jalan-jalan dulu, semacam tour gitu. Di sana kan tokoh wushu di Tianjin namanya Huo Yuanjia, sebelum tanding sempet diajakin ke makam beliau dan ke Museum wushu gitu,” ucapnya.
Setelah kejuaraan di China tersebut, ia melakukan evaluasi, Lidya ingin meningkatkan beberapa hal dalam dirinya, seperti jurus maupun lompatan agar dapat tampil lebih baik di kejuaraan berikutnya.
