Simpang Ring Banjar
Selalu Hadir Saat Banjar Memerlukan, Bangun Karakter Muda-mudi Lewat Kegiatan Budaya
Setiap akan ada upacara adat di Banjar Sasih Desa Panjer, kelompok muda-mudi selalu dilibatkan
Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setiap akan ada upacara adat di Banjar Sasih Desa Panjer, kelompok muda-mudi selalu dilibatkan.
Tugas yang mereka kerjakan barangkali tidak seberat orang dewasa, namun memiliki kontribusi yang berarti.
Beberapa tugas yang biasa dikerjakan pemuda antara lain membuat penjor, membersihkan area pura dan banjar, membantu kelompok PKK menyuguhkan konsumsi kepada pengayah, dan sebagainya.
Keterlibatan anak muda dalam ngayah dinilai penting sebagai pendidikan karakter dan cinta budaya.
“Sebagai orang tua, kami harus menyalurkan pengetahuan kami. Di masa depan nanti, muda-mudi inilah yang akan membawa nama banjar,” ungkap Kelian Mona Banjar Sasih, Nyoman Astawa.
Pemuda Banjar Sasih saat ini sangat bisa diandalkan.
Ketika banjar memerlukan mereka untuk mengerjakan tugas, mereka selalu hadir.
Sementara itu Ketua Sekaa Teruna Dharma Subhiksa, Komang Harianta menuturkan ikut serta dalam kegiatan ngayah adalah kewajiban sekaligus kebanggan.
“Kami sadar pemuda juga bagian dari Banjar Sasih. Oleh karenanya kami harus ikut berkontribusi untuk kemajuan banjar kami,” ungkapnya.
Ia pun tak menampik sesekali kegiatan banjar berbenturan dengan kegiatan belajar atau bekerja.
“Kami juga memaklumi jika ada muda-mudi yang absen saat ngayah karena alasan sekolah atau pekerjaan. Yang penting koordinasi harus tetap jalan. Koordinasi penting untuk menjaga persatuan kami sebagai sesama pemuda Banjar Sasih,” kata Harianta.
Selain dalam kegiatan ngayah, pemuda Banjar Sasih juga fokus dalam pembinaan seni dan budaya.
Banjar ini memiliki beberapa sekaa kesenian sebagai wadah penyaluran minat dan bakat.
Ada sekaa gong, sekaa angklung, hingga sekaa santi.
Hasil latihan rutin sekaa-sekaa ini pun diperuntukkan untuk kepentingan ayahan banjar.