Simpang Ring Banjar
Selalu Hadir Saat Banjar Memerlukan, Bangun Karakter Muda-mudi Lewat Kegiatan Budaya
Setiap akan ada upacara adat di Banjar Sasih Desa Panjer, kelompok muda-mudi selalu dilibatkan
Penulis: Ni Putu Diah paramitha ganeshwari | Editor: Irma Budiarti
Tidak hanya itu, Sekaa Beleganjur Banjar Sasih juga sempat tampil di beberapa agenda kota, misalnya dalam Peringatan Serangan Umum Kota Denpasar.
Sesuhunan Ratu Joged Pingit
Banjar Sasih merupakan bagian dari Desa Pakraman Panjer, Denpasar Selatan.
Jumlah krama adat banjar ini sekitar 112 kepala keluarga.
Menurut penuturuan Kelian Mona Banjar Sasih, Nyoman Astawa, tidak ada kisah lisan atau prasasti tertulis yang menceritakan secara pasti asal mula banjar ini.
Namun banjar ini mewarisi sesuhunan Ratu Joged Pingit.
Joged Pingit masolah setiap ada upacara piodalan di Pura Dalem Banjar Sasih.
“Keberadaan Ratu Joged Pingit sangat kami hormati. Penarinya pun tidak boleh sembarangan. Tarian ini dilakukan oleh perempuan Banjar Sasih yang belum menikah. Begitu penari tersebut menikah, maka tugasnya akan digantikan oleh penari baru,” ungkapnya.
Ketika Joged Pingit mesolah, kadang ada juga penari lain yang turut mendampingi.
Penari pendamping biasanya adalah warga Banjar Sasih yang terdorong untuk ikut ngayah.
“Biasanya penari pendamping ini yang akan menari lebih dahulu. Setelahnya barulah Joged Pingit mesolah,” ujar Astawa.
Hingga saat ini kesenian Joged Pingit di Banjar Sasih Desa Panjer tidak pernah putus. Ia dan krama Banjar Sasih pun berharap kesenian ini akan tetap lestari. (*)