Kemenpar Targetkan 20 Juta Wisman pada 2019, Putri Diharapkan Mampu Hadirkan Destinasi Unik
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), dan 275 juta kunjungan wisatawan nusantara (wisnu) pada tahun 2019 mendatang.
Target ini pun menjadi atensi semua stakeholder pariwisata mulai dari PHRI, Asita, hingga Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri).
Mengingat tanpa dukungan dan kerja sama dari seluruh stakeholder dan asosiasi pariwisata, target ini mustahil bisa tercapai.
Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, mengatakan bahwa Putri merupakan leading sektor dari pariwisata.
Sebab, atraksi dan destinasi adalah hal yang dijual ke wisatawan.
Untuk itu, destinasi dan atraksi yang ada di Bali maupun di seluruh Indonesia harus berbeda dan memiliki keunikan.
“Wisman yang datang ke Indonesia itu 40 persen datang ke Bali, 25 persen ke DKI Jakarta, 25-30 persen ke Kepulauan Riau, sisanya ke destinasi lain di Indonesia. Jadi bisa dibilang 90 persen tujuan wisman itu ke 3 wilayah ini,” jelasnya dalam Indonesia Tourist Attraction Expo & Forum 2018, di Badung, Kamis (8/11/2018).
Untuk itu, kata dia, diperlukan pemerataan di wilayah lain sehingga ketika target 20 juta wisman terealisasi tidak numplek di Bali saja.
“Sehingga kami membangun 10 destinasi baru, agar lebih merata,” imbuhnya.
Namun ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan ini, yakni adanya diversifikasi atraksi atau keunikan tersendiri.
Kemudian aksesibilitas dengan pembangunan infrastruktur, serta amenitas seperti kelengkapan listrik, air, dan kebutuhan lainnya termasuk pelayanan yang baik.
Sehingga tidak monoton dan mampu mendatangkan repeater guest.
Sehingga harus terus diciptakan atau diperbaharui atraksi yang ada, baik berbasis alam, buatan, dan budaya.
Kelemahan selama ini, kata dia, adalah aksesibilitas, yakni minimnya infrastruktur dan kelengkapannya di sebuah destinasi.
Untuk itu diharapkan Putri mampu ikut menginformasikan ini dan bersinergi dengan pemerintah setempat dalam mengatasinya.