Berita Banyuwangi
Banyuwangi Usulkan Dua Opsi Harapan Bagi Peserta Tak Lulus Tes CPNS
Rata-rata nasional yang dinyatakan lulus dalam seleksi kompetensi dasar (SKD) hanya tiga persen
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Calon pegawai negeri sipil (CPNS), di seluruh daerah tidak memenuhi kuota.
Rata-rata nasional yang dinyatakan lulus dalam seleksi kompetensi dasar (SKD) hanya tiga persen.
Kini daerah mengusulkan adanya perubahan sistem penilaian agar kuota CPNS bisa terpenuhi.
Pemkab Banyuwangi salah satu daerah yang mengusulkan dua opsi kepada pemerintah pusat, untuk mengubah sistem penerimaan CPNS.
Banyuwangi merupakan daerah yang hasil tes SKD termasuk tinggi, di atas rata-rata nasional.
Dari 3.178 peserta 8,34 persen atau 265 peserta dinyatakan lulus ke tahap berikutnya, yakni tes kemampuan bidang (SKB).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan, ada dua opsi usulan agar kuota PNS bisa terpenuhi.
"Tahun ini seleksi PNS memang sangat sulit. Kami mengusulkan dua opsi perubahan sistem seleksi," kata Anas.
Opsi pertama adalah menurunkan passing grade di SKD.
Nilai passing grade (ambang batas) masing-masing tes, 143 karakter pribadi (TKP), 80 tes intelegensia umum (TIU), dan 75 tes wawasan kebangsaan (TWK).
Masing-masing tes harus di atas passing grade.
Apabila salah satu tes saja tidak memenuhi, meskipun tes lainnya di atas minimal, peserta dinyatakan tidak lulus.
"Kami mengusulkan passing grade diturunkan," kata Anas.
Opsi yang kedua, adalah berdasarkan peringkat nilai total masing-masing tes.
Apabila melihat tiga nilai tes tersebut, total nilai minimal adalah 298.