Gempa Bumi Lombok
Kondisi Krama Bali di Pemenang Pascagempa Lombok (2-habis) - Huni Gasebo, Pura Banjar Belum Dibangun
Suasana tampak sunyi ketika memasuki Banjar Rojang Karya Laksana Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat
Penulis: Kambali | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, LOMBOK - Suasana tampak sunyi ketika memasuki Banjar Rojang Karya Laksana Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada akhir November lalu.
Lokasi banjar tidak jauh dari gedung Puskesmas Pemenang yang kini sudah rata dengan tanah akibat terkena dampak gempa Lombok, 5 Agustus 2018 lalu.
Setidaknya ada 250-an kepala keluarga (KK) krama Bali yang tinggal di Pemenang.
Tepat di gang di sebelah kanan jalan raya Pemenang-Tanjung.
Di wilayah Pemenang menjadi daerah yang terkena dampak parah Gempa Lombok, bangunan rumah, ruko warga maupun perkantoran banyak rusak berat.
Begitu juga rumah-rumah krama yang ada di Banjar Rojang Karya Laksana Pemenang.
Bahkan pura banjar yang akan dimelaspas rusak parah.
Krama sehari-hari ada yang masih bertahan di rumah terpal dan menghuni rumah darurat.
Ada juga yang tidur di gasebo yang diletakkan di belakang rumah, seperti Putu Rumini.
Saat ditemui Tribun Bali, Kamis (29/11/2018) lalu, ia mengaku belum berani tinggal di rumah.
Menurut krama asal Banjar Pande, Kecamatan Mengwi, Badung ini, anak-anaknya masih trauma gempa.
Selain itu rumahnya mulai dibangun lagi meskipun menggunakan bahan triplek.
Di depan rumah, merajan juga rusak.
“Rumah roboh, tidak bisa ditempati. Sementara ya, sehari-hari tinggal di sini (rumah darurat),” ujar Rumini dengan ramah.
Rumini pun menceritakan ihwal peristiwa musibah Lombok lalu.