Wiki Bali

TRIBUN WIKI - 7 Tempat Melukat di Wilayah Denpasar

Melukat ini memiliki makna penyucian atau pembersihan diri dengan menggunakan sarana air suci

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Sejumlah warga melaksanakan upacara pengelukatan di Pura Campuhan Windhu Segara, Padang Galak Kesiman, Denpasar, Selasa (16/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Melukat merupakan salah satu aktivitas spiritual yang dilaksanakan oleh umat Hindu khususnya umat Hindu Bali.

Melukat ini memiliki makna penyucian atau pembersihan diri dengan menggunakan sarana air suci.

Selain untuk penyucian diri, beberapa orang juga melakukan pelukatan untuk meminta kesembuhan.

Biasanya umat Hindu akan melakukan ritual melukat ini saat hari raya semisal Purnama, Tilem, Kejang Kliwon, Ngembak Geni, Banyu Pinaruh, atau saat Manis Galungan maupun Manis Kuningan.

Sarana yang lumrah di bawa saat melukat yaitu canang sari atau pejati.

Bagi warga Kota Denpasar berikut tujuh tempat untuk melakukan pelukatan.

1. Pura Campuhan Windhu Segara

Umat Hindu melaksanakan pengelukatan agung di Pura Campuhan Windu Segara yang berada di pesisir Pantai Padang Galak, Kesiman, Denpasar, Bali, Minggu (29/11/2015). Ada sejumlah tempat pengelukatan di pura tersebut. Beberapa di antaranya yakni dengan bungkak (kelapa kading), dan dengan menyiram patung lingga yoni, dan kemudian mebasuh diri usai menyirami patung tersebut.
Umat Hindu melaksanakan pengelukatan agung di Pura Campuhan Windu Segara yang berada di pesisir Pantai Padang Galak, Kesiman, Denpasar, Bali, Minggu (29/11/2015). Ada sejumlah tempat pengelukatan di pura tersebut. Beberapa di antaranya yakni dengan bungkak (kelapa kading), dan dengan menyiram patung lingga yoni, dan kemudian mebasuh diri usai menyirami patung tersebut. (Tribun Bali/ I Wayan Erwin Widyaswara)

Pura Campuhan Windhu Segara merupakan tempat melukat yang sangat dikenal oleh masyarakat, khususnya yang ada di Kota Denpasar.

Untuk menjangkau pura ini pun sangat mudah, dan terletak di Padang Galak, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Denpasar, Bali.

Pemedek yang akan melukat ke pura ini cukup mengikuti jalan menuju ke arah taman festival Padang Galak, kemudian belok ke arah utara di sisi timur taman festival, maka akan sampai pada sebuah pura dan itulah Pura Campuhan Windhu Segara.

Masyarakat biasanya banyak melukat di pura ini saat Kajeng Kliwon, Purnama, Tilem dan Banyupinaruh, Ngembak Geni, juga pada umanis Galungan maupun Kuningan.

Pura ini mulai dibangun tanggal 7 Juli 2005 dan lokasinya merupakan pertemuan antara air laut di Padang Galak dan air tawar yang mengalir dari aliran sungai Ayung.

Untuk melukat di pura ini, sarana yang dibawa yaitu banten pejati yang dihaturkan di tempat penglukatan Ida Bhatara Wisnu serta klungah kelapa gading.

Selain itu, dengan membawa sarana berupa canang sari masyarakat juga sudah bisa melukat di pura ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved