7 Gelang Perunggu Ditemukan dalam Sakorfagus di Desa Kramas, Ini Penjelasan Sosok di Dalamnya

alai Purbakala dan Cagar Budaya Bali, akhirnya menempatkan sarkofagus yang ditemukan di Subak Amping, Desa Keramas, Blahbatuh, di kantornya.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/I WAYAN ERI GUNARTA
Kepala Purbakala dan Cagar Budaya Bali, Wayan Muliarta, mengatakan jasad di dalam sarkofagus tersebut kepalanya menghadap ke utara sebagai simbol penghormatan terhadap gunung dan laut. 

Sarkofagus ditemukan saat alat berat yang dioperasikannya menggali tanah berkedalaman tujuh meter.

Alat beratnya tanpa sengaja mengeruk bagian atas sarkofagus, sehingga pecah.

"Saya pikir benda keras biasa, ternyata saat digali bagian pinggirnya ternyata benda tersebut bukan batu. Saya pindahkan saja ke tempat yang aman," sebutnya.

Warga yang ada di sana langsung melaporkan pada seorang warga Keramas yang bekerja di Kantor Balai Arkelogi.

Selanjutnya dilaporkan ke Perbekel dan Bendesa pada Minggu pagi.

Perbekel Keramas I Gusti Putu Sarjana mengatakan, sarkofagus ditemukan dalam keadaan pecah.

Sarkofagus terkena alat berat, sehingga pecah. Dan kemungkinan pecahan itu sudah terangkut truk beserta tanah yang telah terjual.

Dan yang tersisa saat ini hanya tanah yang terlihat bercampur dengan tulang belulang.

Saat ini sarkofagus akan diperiksa tim peneliti dari Balai Arkeologi.

Dari informasi yang didapat, penemuan sarkofagus pernah ditemukan sekitar 2009 di Subak Abang, Desa Kermas.

Saat itu, sarkofagus itu ditemukan pembuat batu bata.

Sarkofagus diduga ada sekitar tahun 2000 hingga 2500 di zaman Megalithikum. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved