Bencana Angin Kencang

Hati-hati Cuaca Ekstrim di Bali, Luh Eka: Bukan Puting Beliung Namun Kecepatan Angin Hingga 25 Knot

Hati-hati Cuaca Ekstrim di Bali, Luh Eka: Bukan Puting Beliung Namun Kecepatan Angin Hingga 25 Knot

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN BALI/I WAYAN ERI GUNARTA
Di bawah guyuran hujan lebat disertai angin kencang, para staf PLN Rayon Gianyar tampak sibuk menyingkirkan dahan pohon yang menimpa kabel, Kamis (24/1/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali berpotensi diterjang angin kecang hingga tiga hari kedepan dimulai hari ini, Jumat (25/1/2019) hingga Minggu (27/1/2019).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan kepada Tribun Bali.

Angin kencang ini akan terus berlangsung hingga tiga hari kedepan yang terjadi disebagian wilayah di Bali.

Baca: Driver Ojek Online ini Alami Pelecehan, Ira Marcellia: Ada Penumpang dari Belakang Sampai Nempel

Namun saat Tribun Bali konfirmasi, BMKG Wilayah III Denpasar menjelaskan bahwa angin kencang ini bukan termasuk angin puting beliung.

"Angin kencang ini bukan termasuk puting beliung. Perbedaannya, angin kencang ini berkecepatan diatas 25 knot dan umumnya bertiup searah," ujar Luh Eka Arisanti selaku Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah III Denpasar.

Dari penjelasan lainnya, angin kencang ini bertiup searah dengan kecepatan 25 knot atau berkecepatan hingga 45 kilometer perjam.

Baca: Ibu Muda Dipaksa Lakukan Hal Tak Senonoh dengan Ayah Kandungnya, Videonya Viral di WhatsApp

Sementara angin puting beliung merupakan angin kencang yang berputar dan keluar dari awan cumulonimbus.

Yang bisa berhembus hingga 34,8 knot atau secepat 64.4 kilometer perjam dalam waktu singkat.

Angin kencang yang bertiup dari arah barat-barat laut Bali ini bisa dirasakan dengan kecepatan berkisar 8-45 kilometer perjam.

Sementara itu, cuaca di Bali juga berpotensi hujan ringan hingga sedang dengan suhu udara berkisar 23-33 derajat celsius dan kelembaban mencapai 63-95 persen.

Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali juga mengalami peningkatan.

Berkisar 0,5-3 meter, wilayah selatan mencapai 1-5 meter, Selat Bali mencapai 0,75-4 meter dan gelombang di selat Lombok berkisar 0,75-4 meter.

Kondisi ini juga disebabkan oleh cuaca di Bali yang telah masuk musim penghujan.

Osilasi Madden-Julian (MJO) juga terpantau aktif di fase lima, sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan di Indonesia.

Terdapat siklon Tropis 'Riley' di Samudera Hindia bagian selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan juga terdapat pola pertemuan angin di sekitar Bali.

Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 28-30 derajat celsius, sehingga terjadi penguapan air yang membentuk awan-awan hujan.

Massa udara basah terkonsentrasi pada lapisan permukaan hingga lapisan mencapai 500 miliar atau 5.800 meter.

BMKG Wilayah III Denpasar juga memprediksi cuaca tiga hari kedapan, Bali masih berpotensi hujan ringan-sedang disebagian besar wilayah.

Sehingga BMKG memberikan peringatan dini kepada masyarakat saat akan melakukan aktifitas diluar rumah.

"Masih perlu diwaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang serta tinggi gelombang laut. Yang dapat mencapai lebih dari 2.0 meter di laut Bali, Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok dan Samudera Hindia bagian selatan Bali," tambahnya.

BMKG juga menghimbau kepada masyarakat, agar tetap berhati-hati saat akan beraktifitas.

Tinggi gelombang di wilayah Utara dan Selatan Bali mencapai dua meter lebih, tinggi intensitas hujan beberapa waktu terakhir jika harus diperhatikan masyarakat agar tetap waspada.

Karena dampak yang ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang bahkan kilat atau petir.

10 Kendaraan Tertimpa

Sementara itu, berdasarkan data dari BPBD Kota Denpasar, tercatat 23 pohon tumbang di Kota Denpasar pada Kamis (24/1/2019) kemarin.

Selain menyebabkan korban jiwa, Taufiqi Hudaya (29) meninggal dunia, seorang lainnya juga dilaporkan luka-luka akibat tertimpa pohon.

Korban yang mengalami luka-luka bernama I Komang Alit Astika (29) asal Banjar Dinas Tanah Ampo, Karangasem.

Alit tertimpa pohon perindang saat melintas di Jalan Puputan Renon sebelah Barat Plaza Renon.

"Korban luka lebam pada jidat, memar, dan bengkak pada bibir, dan kesadarannya menurun. Korban dievakuasi RSUP Sanglah," kata Kepala BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa.

Tidak hanya itu, sebanyak 10 kendaraan dengan rincian 7 mobil dan 3 sepeda motor tertimpa pohon.

Tembok Gubernur Bali di sebelah barat juga roboh akibat tertimpa pohon yang berada di pinggir Jalan Kusuma Atmaja.

Dari pantauan Tribun Bali, beberapa lokasi tempat pohon tumbang yakni di parkir Kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida dimana dua mobil tertimpa pohon, Jalan Tukad Batanghari, Jalan Nusa Indah, Jalan Tukad Pakerisan, Jalan Puputan Renon dekat monumen Bajra Sandhi yang menimpa dua mobil, Jalan Sudirman dekat Tiara Dewata, Jalan Gambuh menimpa satu mobil.

Selanjutnya Jalan Sedap Malam III menimpa satu mobil, Jalan Puputan Renon dekat Plaza Renon menimpa satu motor, Jalan Akasia XVI Gang Buaji, Jalan Kusuma Atmaja dua pohon tumbang dan satu menimpa tembok Kantor Gubernur, Jalan Tukad Pakerisan menimpa satu mobil dan dua motor.

Sementara pohon tumbang di Jalan Nusa Indah di depan Art Center belum mendapat penanganan hingga satu jam lebih yang mengakibatkan akses tertutup.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved