Gunung Agung Terkini

Erupsi Gunung Agung ‘Dijual’ Guide Nakal, Bendesa Besakih Menyayangkan Hal Ini

selama ini cukup sering wisatawan mancanegara secara sembunyi-sembunyi mendaki Gunung Agung di Karangasem, Bali.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Facebook UPT. Pusdalops PB BPBD Provinsi Bali
Gunung Agung pada pengamatan Kamis, 24 Januari 2019 

Bendesa Besakih, Jro Mangku Widiarta, menyayakan kejadian tersebut.

Pihaknya mengimbau wisatawan tidak melakukan pendakian lagi.

Apalagi Karya Tawur Agung Panca Wali Krama akan digelar Maret hingga April.

“Selain itu status gunung masih siaga, serta sering terjadi letusaan,” ungkapnya.

Pasebaya Menyesalkan

Warga negara Rusia, Aleksandr (28), sebelumnya tersesat saat nekat melakukan pendakian bersama tiga rekannya pada Kamis (24/1/2019) pagi.

Ketua Pasebaya Gunung Agung, I Gede Pawana, menyayangkan dan menyesalkan tindakan yang dilakukan wisatawan.

“Mereka mendaki tanpa sepengetahuan Pasebaya, Polsek Rendang, dan komunitas guide di sekitar Desa Besakih," kata Pawana.

Pihaknya sudah mengimbau kepada pelaku pariwisata agar tak menjual erupsi Gunung Agung sebagai paket wisata mengingat kondisi gunung masih belum stabil.

Saat ini dampak bahaya erupsi gunung di radius empat kilometer dari puncak.

Informasi di lapangan, jalur pendakian saat ini tidak dijaga khusus sehingga wisatawan mancanegara dan domestik bebas naik ke puncak Gunung Agung.

Sebelumnya beberapa wisman juga nekat naik gunung melalui jalur Pengubengan, Desa Besakih, dan Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.

"Kami minta wisatawan tidak melakukan pendakian mengingat aktivitas gunung masih berstatus siaga. Secara keorganisasian, pelaku wisata sudah diminta memberitahu kondisi gunung terkini ke wisatawan," kata Pawana, yang juga menjabat Perbekel Desa Duda Timur.

Kabid Sub Mitigas Gunung Api Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, mengungkapkan sampai hari ini status Gunung Agung masih di Level III (Siaga).

Warga diimbau tetap mematuhi rekomendasi PVMBG yakni tak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dari puncak.

PVMBG mengimbau masyarakat, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak melakukan pendakian atau beraktivitas di zona bahaya.

Diimbau kepada warga setempat jika melihat ada bule-bule membawa tas ransel di sekitar jalur pendakian, mereka patut dicurigai.

 Dan, warga diminta untuk memberitahu agar tidak mendaki. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved