Liputan Khusus

Longsor Ancam 9.260 Jiwa di Desa Susah Sinyal, Karangasem Urutan Pertama Zona Rawan Longsor di Bali

Kabupaten Karangasem menempati urutan pertama dalam jumlah zona rawan longsor di Bali

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Prima
Infografis wilayah potensi gerakan tanah bulan Januari 2019. 

Longsor memungkinkan terjadi apabila berlangsung hujan deras dengan durasi panjang.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapppeda) bekerja sama dengan Pusdalops BPBD Provinsi Bali dan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Udayana berhasil mendata kawasan-kawasan yang rawan longsor di Bali.

Dari peta rawan longsor itu, wilayah yang paling banyak berpotensi longsor adalah Karangasem, kedua Buleleng.

“Yang jelas, paling banyak ada di Karangasem, dan kedua di Buleleng. Dua daerah ini paling banyak terdapat tanah labil,” kata Plt Sekretaris BPBD Provinsi Bali, Made Rentin, kepada Tribun Bali pekan lalu.

BPBD Provinsi Bali juga membeberkan hasil pemetaan wilayah-wilayah yang diperkirakan bisa terjadi gerakan tanah di Bali.

Potensi gerakan tanah itu dikategorikan mulai dari menengah sampai kategori tinggi.

Di Kabupaten Badung, kawasan yang berpotensi terjadi gerakan tanah menengah-tinggi ada di Kecamatan Abiansemal, Kuta Selatan, dan Petang

Sementara itu, di Kabupaten Buleleng, potensi gerakan tanah dari kategori menengah-tinggi ada di kecamatan Kubutambahan, Sawan, Sukasada, Tejakula, Buleleng, Banjar, Busung Biu, Seririt dan Gerokgak.

Bahkan di daerah tersebut berpotensi terjadi banjir bandang atau aliran bahan rombakan.

Khususnya di Kecamatan Banjar, Busungbiu, Gerokgak, dan Seririt

Di Kabupaten Karangasem, kawasan yang berpotensi terjadi gerakan tanah kategori menengah-tinggi ada di Kecamatan Abang, Bebandem, Karangasem, Kubu, Manggis, Rendang, dan Selat. Wilayah tersebut juga berpotensi terjadi banjir bandang.

Baca: Banyak Anak Muda Ikut Tanda Tangan, SJB Gelar Penggalangan Cabut Remisi Susrama di Car Free Day

Baca: Kisah Cinta Penyandang Disabilitas dengan WNA Jerman, Ketut Raka Disebut Wanita Sempurna

Sementara itu, di Kabupaten Klungkung, kawasan yang berpotensi terjadi gerakan tanah ada di kecamatan Banjarangka, Banjarangkan, Dawan, Klungkung, dan Nusa Penida.

Namun Klungkung masih relatif lebih aman, karena potensi gerakan tanahnya masih kategori menengah.

Kawasan rawan gerakan tanah di Kabupaten Bangli ada di Kecamatan Bangli, Kintamani, Susut, dan Tembuku.

Dari empat kecamatan itu, Kecamatan Kintamani dan Susut kategori tinggi potensi gerakan tanah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved