Puluhan Kamar Kos di Suwung Kauh Ludes Terbakar, Lisyanto Rasakan Pertanda Aneh : Semua Sudah Habis

Ia pun mengaku telah mengalami hal-hal buruk dalam beberapa hari terakhir. Belum lama ini, ternyata dirinya juga baru mengalami kehilangan motor.

Penulis: Busrah Ardans | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Busrah Hisyam Ardans
Puluhan kamar kos-kosan di Jalan By Pass Ngurah Rai, Suwung Kauh, Denpasar, Bali terbakar, Kamis (21/2/2019) pagi tadi. 

Sejauh ini, dirinya pun belum mengetahui pasti penyebab kebakaran itu.

Hanya saja ia mendengar, jika awalnya api muncul dari arah utara.

"Penyebabnya kurang tahu. Dengar-dengar dari arah utara, korslet atau apa kurang tahu. Cuma dibilang dari mana asal api, katanya dari ujung sana (utara). Kebanyakan yang tinggal di situ merupakan buruh dan kalau yang tua-tua seperti saya ini biasanya kerja kasar," ujarnya.

Ia pun mengaku telah mengalami hal-hal buruk dalam beberapa hari terakhir.

Belum lama ini, ternyata dirinya juga baru mengalami kehilangan motor.

"Padahal belum ada setengah bulan motor saya hilang mas di sini. Ini dikasih cobaan lagi. Memang beberapa hari ini saya rasa nggak enak. Mimpinya gak enak, terus perasaan juga gelisah gitu apalagi setelah motor hilang itu. Saya dalam hati bilang ada apalagi ini, Tuhan. Sudah motor hilang tiga hari itu, pokoknya terasa saya pikiran terus, apalagi musibah ini. Ternyata ya ini," kisahnya.

Selain itu, ia merasakan tanda-tanda seperti mata kedutan.

"Mata saya juga rasa kedutan terus. Kata orang tua kan kalau begitu katanya mau menangis. Ya betul ternyata ini. Dalam hati saya berdoa minta tolong Tuhan jangan kasih saya musibah lagi. Namanya kita punya keyakinan mas, ternyata kejadiannya ini," kisahnya lagi.

Beberapa korban kebakaran lainnya pun tampak menangisi rumah mereka yang hangus. 

Duduk di bawah pohon dengan mengusap-usap air matanya.

"Kalau inikan orang banyak, jadi memang bukan saya sendiri yang susah. Lebih-lebih kami yang ngontrak ini. Kalau kos kan hanya beberapa saja barangnya tapi kami yang kontrak ini banyak barangnya. Banyak yang susah ini. Kita sama-sama buruh di sini tapi ya gitu. Sama-sama juga orang gak punya, mau gimana lagi sama-sama habis," tutur seorang penghuni yang berasal dari Jember ini. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved