Jenazah Ditampung di Tenda Darurat Sejak Kamar Jenazah RS Mangusada Overload
Kamar untuk penitipan jenazah di Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung, Bali overload.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kamar untuk penitipan jenazah di Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung, Bali overload.
Untuk menampung penitipan jenazah yang terus berdatangan, pihak rumah sakit kemarin mendirikan tenda darurat.
Dirut RS Mangusada Kabupaten Badung dr Nyoman Gunarta, mengatakan kelebihan kapasitas kamar jenazah bukan karena Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941.
Namun, banyaknya jenazah karena adanya Panca Walikrama di Pura Agung Besakih, yang sudah dilakukan "penyengker", sehingga masyarakat tidak dikenankan melakukan upacara pengabenan, sehingga banyak jenazah dititipkan.
"Kamar jenazah kami sebenarnya ada dua, yang letaknya bersebelahan, tapi penuh juga. Karena sudah tidak ada tempat, jadi kami pinjam tenda. Terima kasih BPBD bisa membantu,” katanya ditemui di RSD Mangusada, Selasa (5/3/2019).
Menurutnya, Pihak RSD Mangusaha hanya menampung untuk pemasangan dua unit tenda darurat di depan kamar jenazah.
Pemasangan sudah dilakukan Senin (4/3/2019) sore.
“Baru kemarin dipasang, sekarang (kemarin) sudah ada enam jenazah di tenda. Masing-masing tenda terisi tiga jenazah. Tapi rencananya akan kami pasangi lagi tenda," jelasnya.
Terkait jenazah yang berada di bawah tenda, pihaknya memastikan jenazah ditempatkan dengan baik sesuai standar operasi prosedur (SOP).
“Saya sudah berkoordinasi dengan tim ahli, dibilang tidak masalah, yang penting menggunakan peti. Jenazah diformalin dengan dosis tinggi,” terangnya.
Sebagian besar jenazah yang dititipkan adalah warga Badung.
Namun ada juga jenazah yang bukan merupakan warga Badung.
“Ada beberapa dari luar Badung, tapi sebelumnya adalah pasien di sini," ucapnya.
Padahal rumah sakit milik pemerintah ini hanya memiliki 12 freezer atau lemari pendingin.
Selain itu dilihat dari luas ruangannya kamar jenazah ini bisa menampung sebanyak 45 jenazah termasuk 12 freezer tersebut.
Semua jenazah yang tak di freezer ini diletakkan didalam peti dengan jenazah di beri formalin.
Dalam mengatasi overload tersebut, pihak RSD Mangusada terpaksa mendirikan tenda darurat untuk menampung jenazah.
Tenda darurat dipinjam dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung.
Ruang jenazah pun terlihat semakin sesek lantaran ruangan dipenuhi jenazah yang melebihi kapasitas daya tampung.
Saat ini kamar jenazah menampung sebanyak 76 jenazah.
Tahun Depan Kamar Diperluas
Dirut RSD Mangusada Kabupaten Badung dr Nyoman Gunarta, memperkirakan kondisi ini akan berangsur-angsur normal pada April 2019 mendatang, setelah selesai upacara Panca Walikrama di Pura Besakih.
Ia juga menjelaskan, kamar jenazah nantinya akan dikembangkan atau diperluas.
"Kamar jenazah tahun ini sudah masuk tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS). Jika FS selesai tahun ini, maka pada tahun depan akan masuk tahap berikutnya yakni pembebasan lahan," paparnya.
Selain pembangunan kamar jenazah, pihaknya juga akan membangun rumah singgah mengantisipasi kebutuhan akan ruang perawatan kanker, serta untuk tempat perawatan geriatri (lanjut usia).
"Nanti bertahap kami lakukan pembangunan. Nanti pembangunannya juga langsung dari PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kabupaten Badung," tungkasnya (*).