Hari Raya Nyepi
Ketua PHDI: Ogoh-ogoh Tak Harus Dibakar, Setelah Diarak Bisa Dijual atau Dipajang Kembali
Dikatakan Ketua PHDI, membakar ogoh-ogoh tidak diwajibkan karena ogoh-ogoh telah disomia (dinetralkan) dengan tirta penyomian dan tirta tawur
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Lanjutnya, karena sudah disomia, maka umat Hindu harus juga nyomia dirinya masing-masing karena didalam diri manusia ada sifat-sifat yang perlu disomia.
Sifat-sifat dari bhuta kala itu adalah marah, dengki, iri, malas, kejam dan sebagainya.
Baca: Tawur Kesanga Dilaksanakan Sehari Sebelum Nyepi Saat Sandikala , Ini Prosesinya
Baca: TRIBUN WIKI - Tidak Hanya Nyepi Saka, Ada 7 Jenis Nyepi Yang Dilaksanakan di Bali
Sambungnya, karena sudah disomia pada malam harinya maka ogoh-ogoh diarak mengelilingi desa.
Begitu juga dengan sifat-sifat manusia, juga harus menyesuaikan agar bisa berubah menjadi sifat-sifat para dewa.
Prof Sudiana menuturkan bahwa simbol bhuta kala yang disimbolkan oleh ogoh-ogoh ini sebagai tanda bahwa umat Hindu sudah mengalami kedamaian yang diperkuat dengan catur brata penyepian.
Selain itu, kata dia, lahir bathin manusia agar tidak terganggu oleh kekuatan-kekuatan negatif maka bhuta kala dengan simbol ogoh-ogoh ini diusung atau diarak mengelilingi desa, dengan harapan agar seluruh masyarakat di desa itu mendapatkan vibrasi yang positif.
Baca: Dua Cara Menikmati Indahnya Nyepi di Bali, Ini Akan Sangat Berbeda Dari Daerah Lainnya
Baca: Berkah Nyepi Bagi Para Napi, 208 WBP Peroleh Remisi, 3 Orang Langsung Bebas
Seluruh vibrasi negatif yang disebut dengan bhuta kala supaya somia menjadi dewa.
Dikatakannya, untuk bhuta kala akan somia pada saat pengerupukan, sedangkan manusia akan somia pada saat melaksanakan catur brata penyepian, yaitu somia sad ripu dan somia sapta timira.
Lebih lanjut dikatakannya, catur brata ini merupakan salah satu dari media pendidikan manusia untuk bagaimana menyeimbangkan diri dengan alam, membuat agar bisa serasi dengan lingkungan, serasi dengan sesamanya dan serasi dengan Tuhan.
Catur brata ini akan memberikan media dan vibrasi yang positif kepada setiap orang yang melaksanakannya, sehingga dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupan di masa atau tahun baru yang akan datang jauh lebih kuat dari tahun sebelumnya. (*)