Kronologi Pembunuhan di Perum Polri Denpasar, Tak Terima Dipecat Chosen Serang & Tikam Mantan Bos

Saat pintu dibuka, Sigit langsung dihujani tusukan oleh pelaku. Istri korban Indah yang melerai tak mampu menghentikan aksi pelaku.

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Prima
Kronologis pembunuhan di Perum Polri Abian Timbul, Denpasar. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Mochamad Chusen (37) asal Jombang menggedor pintu rumah Hoo Sigit Pramono (58) di Perum Polri, Abian Timbul, Jalan Imam Bonjol 326 Nomor B6-B7 Denpasar.

Saat pintu dibuka, Sigit langsung dihujani tusukan oleh pelaku.

Istri korban Indah yang melerai tak mampu menghentikan aksi pelaku. Indah lalu mendekap suaminya agar tidak terus ditusuk pelaku.  Korban tewas, pelaku lalu kabur.

Kejadian ini berlangsung pada Selasa (26/2) lalu sekitar pukul 09.00 Wita.

Saat itu, Dian Indah Permatasari sedang memasak.

Dari luar rumah terdengar suara motor yang dikendarai pelaku parkir.

Pelaku datang menggunakan sepeda motor Honda Vario DK 2933 DM.

Kepolisian Polresta Denpasar memperlihatkan Pria 37 tahun asal Jombang, M Chusen tega menganiaya sepasang suami istri,  Hoo Sigit Pramono (58) bersama istrinya, Dian Indah Permatasari (57). Saking kalapnya, pelaku menganiaya korban Hoo Sigit Pramono dengan menggunakan kayu, kemudian menusuknya di bagian perut dan dada.
Kepolisian Polresta Denpasar memperlihatkan Pria 37 tahun asal Jombang, M Chusen tega menganiaya sepasang suami istri, Hoo Sigit Pramono (58) bersama istrinya, Dian Indah Permatasari (57). Saking kalapnya, pelaku menganiaya korban Hoo Sigit Pramono dengan menggunakan kayu, kemudian menusuknya di bagian perut dan dada. (TRIBUN BALI/FARIZQI IRWAN)

Pelaku menurut pengakuan Indah memanggil-manggil  Hoo Sigit Purnomo. Chusen meminta agar pintu rumah segera dibuka.

Korban Hoo Sigit Purnomo pun keluar, namun tiba-tiba tersangka langsung menusuk korban di bagian perut dan dada masing-masing sebanyak satu kali dengan pisau yang ia bawa.

Mendengar ada pertikaian di depan rumahnya, istri korban keluar dan melihat suaminya sudah dalam posisi tergeletak di halaman rumah dan berlumuran darah.

Dian Indah Permatasari yang melihat kejadian tersebut menolong suaminya dengan melempar galon air kosong ke arah tersangka.

Tujuannya agar tersangka ini menghentikan tindakan brutal tersebut.

Namun tersangka terus menganiaya Sigit.

Tidak tega melihat suaminya diserang pelaku, Dian mengambil sikap dan merangkul suaminya yang sudah dalam posisi tidak berdaya.

Dekapan itu dimaksudkan agar suaminya tidak dianiaya lagi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved