Pemkot Denpasar Akan Belajar Rawat Situs Budaya ke Korea, Begini Tanggapan Anggota Dewan Denpasar 

Pemerintah Kota Denpasar akan belajar merawat patung ke Gyeongju-Korea.

Tribun Bali/Putu Supartika
Pemaparan dan pembahasan kerjasama tersebut di Ruang Pertemuan DPRD Kota Denpasar 

"Pasar Badung masih proses. Baru sedikit, masih dicarikan sumber yang jelas seperti hasil penelitian," katanya. 

Saat ini di Denpasar ada 70 sampai 80 situs hasil identifikasi dan secara bertahap akan dibuatkan cerita sesuai sumber valid setelah belajar dari Korea.

Untuk kerja sama antara Denpasar dengan Mosselbay akan dilakukan kerja sama terkait ekonomi kreatif dan pengetahuan maupun teknologi.

"Kami akan promosi pariwisata untuk meningkatkan kunjungan pariwisata dari Afrika Selatan. Kami akan tawarkan hal apa yang ada di Denpasar," katanya.

Sementara dengan Perth, Denpasar akan melaksanakan kerja sama di bidang industri kreatif di luar sektor pariwisata, di mana Denpasar akan belajar tentang industri kreatif di sana.

Dezire mengatakan, di Denpasar saat ini ada 230 industri kreatif termasuk yang dipegang oleh perguruan tinggi.

Pihaknya juga akan melibatkan perguruan tinggi tersebut untuk membangun startup.

Baca: Denpasar Akan Kerja Sama dengan 3 Kota di Luar Negeri, Berikut Poin Kerjasamanya

Baca: AHY dan Istri Bertemu Pelaku Budaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Begini Kesan dan Pesannya

"Kita perlu menumbuhkan industri kreatif di luar pariwisata. Di Perth itu, yang awalnya di sana bergantung pada pertambangan dan kini sudah tidak beroperasi, namun kotanya maju karena industri kreatif. Dari sana kita akan belajar mengembangkan industri kreatif, belajar start up baru, jenis sektor kreatif apa saja yang ada dan bagaimana caranya dia punya itu," kata Dezire.

Apalagi berkaca dengan keadaan pariwisata saat Gunung Agung erupsi yang kocar-kacir.

Ia menambahkan saat ini di Denpasar sudah ada 264 start up di bidang IT dengan omzet mencapai Rp 64 miliar dan pihaknya ingin meningkatkan lagi.

Selain itu, dengan kerja sama ini, diharapkan kunjungan wisatawan Australia bukan hanya wisatawan biasa tapi dengan minat khusus dalam pariwisata dan industri kreatif.

Terkait pemaparan tersebut, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Denpasar, AA Susruta Ngurah Putra mengatakan secara prinsip pihaknya setuju terkait kerja sama tersebut.

Akan tetapi ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.

Baca: Anak-anak Tampil di Festival Omed-Omedan, Rai Mantra: Upaya Perlindungan Budaya Secara Berkelanjutan

Baca: Koster Klaim Berbagai Kebijakan yang Dikeluarkannya Untuk Menjaga Alam dan Budaya Bali

"Secara sepintas, kalau kita lakukan kerjasama ini sangat penting untuk kita terutama pengembangan wawasan dan perbaikan di Denpasar, tapi kita harus perhatikan apa yang akan kita peroleh dari kerjasama ini," katanya.

Susruta melihat, proposal kerjasama tersebut belum menunjukkan output yang bisa diukur.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved