Pemkot Denpasar Akan Belajar Rawat Situs Budaya ke Korea, Begini Tanggapan Anggota Dewan Denpasar 

Pemerintah Kota Denpasar akan belajar merawat patung ke Gyeongju-Korea.

Tribun Bali/Putu Supartika
Pemaparan dan pembahasan kerjasama tersebut di Ruang Pertemuan DPRD Kota Denpasar 

Misalkan saja terkait peningkatan kunjungan wisatawan dari kota yang diajak kerja sama yang belum jelas angkanya.

"Keluaran dari kerja sama di proposal ini tidak bisa terukur. Misal meningkatkan kunjungan pariwisata. Berapa persen peningkatannya jika sudah melakukan kerjasama, dan saat ini berapa kunjungan mereka. Sehingga ada ukuran yang jelas terkait kerja sama ini. Saat ini berapa dari Mosselbay yang ke Kota Denpasar dan lima tahun ke depan berapa targetnya, proposal ini tidak ada yang bisa mengukur keberhasilan kita ke depan," katanya.

Ia menambahkan, "Saya sepakat sister city harus dilakukan tapi sebelum dilakukan tolong dong buat suatu proposal yang terukur. Buat ukuran yang jelas, jangan sampai kita promosi ke Gyeongju, ngeluarin anggaran besar, eh nginep-nya malah di Kuta, di Badung."

Baca: TRIBUN WIKI - 6 Destinasi Wisata Bali dengan Spot Foto Instagramable yang Wajib Dikunjungi

Baca: Gelar Seminar Denpasar Kota Budaya, Rai Mantra: Penguatan Kebudayaan Dukung Pengembangan Ekraf

Ia juga menyoroti terkait keterlambatan penyerahan proposal ke dewan yang semestinya diserahkan dua hingga tiga hari sebelum pertemuan, tapi baru diserahkan hanya beberapa jam sebelum pertemuan.

"Dua atau tiga hari harusnya sudah terima dokumennya biar bisa kita pelajari, baru satu jam dua jam dikasi belum bisa dipelajari. Apakah ini dibikin skenario seperti itu sehingga kita tidak bisa mempelajari dan setuju saja," katanya. 

Terkait tanggapan Susruta, Dezire mengatakan tempat menginap wisatawan merupakan hak pribadi masing-masing.

Namun hal tersebut merupakan tantangan bagi Denpasar untuk menampilkan potensinya yang bisa menarik wisatawan.

Baca: Terkini 79 Jiwa Meninggal Dunia dan 43 Hilang Pascabanjir Bandang Sentani Papua

Baca: Pengendalian Jumlah Penduduk Bali Tak Ada Masalah, Vasektomi Hanya Alternatif Kontrasepsi Terakhir

"Ini tantangan kita dan kita akan benahi, Sanur, hotelnya. Dan kita adakan pembinaan agar pelayan ramah tamah dan yang terpenting lingkungan sekitar hotel, serta sarana prasaran dan atraksi apa yang bisa dilihat oleh wisatawan. Mungkin Pasar Badungnya kita tonjolkan," katanya.

Sementara itu, anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Denpasar yang juga Ketua Komisi III Kota Denpasar, Eko Supriadi juga setuju dengan kerja sama ini. 

Akan tetapi ia menyoroti saat akan melakukan kerja sama ini masih ada situs di Kota Denpasar yang masih rusak.

"Sangat disayangkan saat kerja sama, sedangkan ada situs tak dipelihara. Patung di Suci (simpang Hasanudin-Diponegoro) kepalanya hilang sampai sekarang belum diperbaiki, apa ini namanya kita jaga situs? Berapa kali ajukan ke pihak terkait, tolong perbaiki Patung Suci agar kepalanya tak jatuh ke bawah," kata Eko.

Baca: Panen 5 Tahun Sekali, Poh Wani Dibanderol Rp 5.000 per Kg

Eko mengaku setuju jika setiap situs ada story-nya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Denpasar, I Made Toya menambahkan, intinya dewan setuju tentang kerja sama tersebut, akan tetapi masih ada yang perlu digarisbawahi.

"Intinya semua setuju, namun perlu digarisbawahi apa manfaatnya. Karena kerja sama ada untung dan rugi dan saya setuju apa keuntungan dan kelebihannya harus dimunculkan agar jelas. Mohon untuk Kadis Pariwisata sebagai catatan bagaimana output-nya," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved