Liga Champions
Sinyal dari GLT Sahkan Gol Kedua Cristiano Ronaldo, Kini Diragukan, Berikut Dalilnya
Tiga hari berselang setelah pertandingan kedua Juventus vs Atletico Madrid, beredar video yang menunjukkan bahwa gol Cristiano Ronaldo tidak sah.
Sang pembuat video berargumen bahwa GLT juga ikut memindai bagian tangan dari Jan Oblak sehingga citra bola sedikit bergesar ke dalam gawang.
Alhasil, berdasarkan ketiga argumen tersebut, video itu menyimpulkan bahwa bola sundulan Ronaldo belum sepenuhnya melewati garis gawang.
Mengenai Teknologi Garis Gawang (GLT)
Teknologi Garis Gawang (GLT) merupakan solusi yang diberikan untuk menghindari kesalahan wasit saat menentukan keabsahan sebuah gol akibat terbatasnya pandangan.
Dilansir BolaSport.com dari laman FIFA, ada dua jenis GLT yang dipakai. Teknologi pertama menggunakan sensor magnetik, sementara teknologi yang lain menggunakan bantuan kamera.
Sementara menurut laman UEFA, GLT di Liga Champions mengunakan teknologi Hawk-Eye.
Hawk-Eye sendiri merupakan GLT yang menggunakan belasan kamera khusus (dibagi untuk setiap gawang) yang diposisikan di tempat tertentu.
Saat salah satu kamera mendeteksi bola telah sepenuhnya melewati garis gawang, sebuah sinyal secara langsung akan dikirimkan ke jam tangan yang dikenakan wasit utama.
Proses tersebut terjadi dalam waktu kurang dari satu detik sehingga wasit bisa segera mengetahui apakah tembakan salah satu tim berbuah gol atau tidak.
Itulah kenapa wasit Bjorn Kuipers asal Belanda bisa dengan segera mengesahkan gol Cristiano Ronaldo kendati bola terlihat ditepis keluar dari gawang.
Sedangkan kamera-kamera yang lain berfungsi untuk membantu menciptakan pencitraan tiga dimensi terhadap posisi bola di atas lapangan pada saat momen yang diinginkan.
Pencitraan tersebut yang akan berguna untuk membantu penonton dalam memahami keputusan terkait sah atau tidak sahnya sebuah gol. (*)