Suara Gemuruh dari Gunung Agung Kian Keras, PVMBG: Pertanda Hal ini Sedang Terjadi di Perut Gunung

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA- Suara gemuruh terdengar sangat keras sebelum Giri Tohlangkir alami erupsi, Kamis (28/3) sekitar pukul 18.25 wita.

Saking kerasnya, bunyi gemuruh terdengar sampai ke Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem.

Kepala Dusun Temukus, Desa Bsakih, Wayan Sudiana menjelaskan, suara gemuruh terdengar keras. Getarannya juga terasa 10 - 15 detik.

Baca: Ketut Pasek Ditikam Berkali-kali Secara Sadis hingga Tewas di TKP Gara-gara Alasan Sepele

Gemuruh terdengar seperti truk yang melintas begitu cepat.

Warga Temukus sempat kaget dengar gemuruhnya.

"Suara gemuruhnya berbeda dengan sebelumnya. Sekarang suara lumayan keras. Warga sempat kaget dengar suaranya. Setelah itu warga kembali biasa," kata Wayan Sudiana saat dihubungi Tribun Bali.

Setelah terdengar suara gemuruh baru terdengar eruspi.

Baca: Gunung Agung Erupsi, Pemedek Tetap Membludak di Pura Agung Besakih

Sayangnya warga tak lihat melihat karena gunung tertutup kabut.

Menurut data magma VAR, erupsi terekam di seismogram dengan amplitido 25 mm dan durasinya sekitar 2 menit 32 detik.

Kepala Sub - Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, PVMBG, Devy Kamil Syahbana mengaku, suara gemuruh yang terdengar sekitar lereng Gunung Agung adalah hal wajar.

Baca: Adrian Rudapaksa Pacar Sahabatnya di Kuta, Si Cewek Ditarik ke Toilet Gara-gara Ketukan Pintu

Itu menandakan masih ada pemanasan dalam perut gunung.

Kerasnya suara gemuruh dan getaran yang terjadi menandakan jika energi yang dikeluarkan cukup kuat.

Meskipun begitu, tapi lontaran material masih dikawasan 4 kilometer.

Baca: Terbakar Cemburu, Ibu Muda yang Nekat Siram Mata Putu Mita hingga Buta Dituntut 3,5 Tahun Penjara

"Ini mungkin akumulasi energi dari kemarin. Masih aman," kata Devy.

Sesuai data pengamatan PVMBG, sampai hari ini (kemarin) belum ada potensi terjadi letusan yang lebih besar.