Desain Bara Silver Dilirik Wisman hingga Artis dan Pejabat
Putu Adnyani, perempuan Bali yang hingga kini terus gigih menjalankan Bara Silver, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di bidang perhiasan perak
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Nama itu berasal dari Bara Dewa Kinandana, nama putra bungsu Putu Adnyani.
“Bara merupakan nama yang membawa hoki karena saat kelahiran putra ketiga tersebut saat selesainya galeri perak. Bara memberikan semangat dalam kehidupan. Nama Bara juga mudah diingat, penuh semangat yang membara dan luar biasa,” tegasnya.
Baca: 7 Khasiat Kelapa Wulung atau Nyuh Mulung, Netralisir Racun Hingga Bersihkan Ginjal
Baca: Made Serli di Mata Keluarga: Sosok Ramah dan Pintar, Setiap Pulang Pasti Mengunjungi Kami
Dalam membesarkan usahanya, Adnyani memandang bahwa persaingan bisnis adalah hal yang wajar.
Bahkan baginya pesaing adalah partner untuk menambah semangat.
“Adanya saingan malah bagus karena tanpa ada pesaing sebuah bisnis bisa mati. Terutama di bisnis aksesori, harus ada perkembangan. Tidak bisa inovasi satu desain saja sehingga perlu adanya pengembangan produk dan berkarya terus,” jelasnya.
Kini bisnis perak telah menjadi bagian hidupnya dan memberikan kesenangan tersendiri.
Pesaing pun, kata dia, membuat dirinya kian semangat berinovasi dan memunculkan kreativitas baru bukan hanya sekadar mengejar uang.
“Untuk mendesain, saya bermain hati bukan sekadar orientasi uang. Ide muncul setiap saat karena bermain ilusi dengan pikiran. Apapun yang ditemui, dilihat bisa menjadi ide. Tidak harus bertapa untuk mengeluarkan desain,” ujarnya.
Ia tidak memungkiri kesuksesan usahanya juga berkat dukungan Bank Indonesia (BI) Bali.
Menurutnya, pengalaman menjadi binaan BI, sangatlah luar biasa karena ia mendapatkan didikan dalam hal desain, pemasaran, manajemen keuangan, etika, sopan santun terhadap konsumen dan terpenting diajari menghargai siapapun.
”The Power of Smile,” paparnya. (*)