Tradisi Unik di Banjar Adat Suter Bangli, Laki-laki Wajib Tindik Kedua Telinganya

Tradisi tindik kuping bagi laki-laki, terus dilestarikan secara turun-temurun serta memiliki hubungan dengan satu tempat persembahyangan di pura desa

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Fredey Mercury
Salah satu anak laki-laki di wilayah Suter, Kintamani, Bangli yang ditindik pada dua telinganya. 

Larangan tersebut ternyata memiliki alasan lain dimana Ida Bethara Sakti Dalem Pingit yang berstana, memiliki wujud (meperagan) harimau.

Sebab itu, Ida Pemangku setiap akan nge-luur tirta, bilamana ada yang membawa perhiasan emas, perak, maupun mengenakan dan membawa barang berbahan kulit, maka akan mendengar suara mengaum.

“Suara auman ini terkadang hanya didengar oleh jero mangku saja. Dan suara auman ini dipercaya bahwa ada masyarakat yang membawa perhiasan emas, maupun mengenakan sendal kulit, dompet kulit dan sebagainya. Sebab itu tidak ada masyarakat yang berani coba-coba melanggar aturan. Jadi saat ada upacara disana, biasanya sejak dari rumah masyarakat sudah mempersiapkan untuk tidak melanggar,” ujar Kelian Dinas Banjar Adat Suter, I Nengah Suratnata.

Masyarakat kian meyakini kesakralan Pura Dalem Pingit sebab pernah ada kejadian salah seorang warga tidak sengaja mengenakan sandal berbahan kulit.

Saat itu pula, tirta yang biasanya mengalir deras tiba-tiba tidak keluar setetespun.

“Tirta ini biasanya digunakan sebelum dilangsungkan upacara di pura tersebut. Namun suatu hari, ada krama yang lupa dan mengenakan sendalnya masuk. Sehingga sampai dengan malam hari nunas tirta disana, tirta ini tidak mau keluar,” ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved